²©²ÊÍøÕ¾

Hati-hati! Banyak Modus Penipuan Bisa Kuras Dompetmu

Robertus Andrianto, ²©²ÊÍøÕ¾
11 April 2025 16:50
Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia, Friderica Widyasari Dewi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (11/2/2025). (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)
Foto: Anggota Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Republik Indonesia, Friderica Widyasari Dewi dalam Pertemuan Tahunan Industri Jasa Keuangan (PTIJK) 2025 di Jakarta Convention Center (JCC), Senayan, Jakarta, Rabu (11/2/2025). (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Berbagai modus tercatat oleh Otoritas Jasa Keuangan untuk memperdaya korban masyarakat untuk melakukan penipuan atau aktivitas keuangan ilegal selama bulan ramadhan 2025.

Adapun modus paling banyak antara lain penipuan jual beli online, fake call, hingga penipuan penawaran kerja.

"Modus terbanyak antara lain berupa penipuan jual-beli online, ini yang banyak marak diberitakan juga, kemudian penipuan mengakui pihak lain atau fake call dan impersonation, kemudian penipuan penawaran kerja, ini juga banyak terjadi selama bulan Ramadhan.: ungkap Anggota Dewan Komisioner OJK Friderica Widyasari Dewi dalam Konferensi Pers RDK Bulanan (RDKB) Maret 2025 pada Jumat (11/4/2025).

Selain itu ia juga mengatakan modus penawaran kerja juga marak dilakukan saat bulan suci Ramadhan.

Friderica juga mengungkapkan menerima ribuan pengaduan soal aktivitas keuangan ilegal dan penipuan selama bulan Ramadhan,

"Terkait permasalahan fraud eksternal ini, tertentu sebanyak 4.127 layanan. Kalau dari Satgas Pasti, Satgas Pasti telah menerima 448 laporan terkait dengan aktivitas koan ilegal, di antara 50 aktivitas investasi ilegal dan 398 pinjol ilegal," Ungkap Friderica.

"Sedangkan yang diterima oleh IASC, ini terkait dengan skam dan fraud, itu ada 21.763," sambungnya.


(fsd/fsd) Next Article Duit Rp2,5 T Lenyap, Modus Penipuan Ini Makan Korban Rakyat-Pejabat

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular