Mau Beli Aset Properti, Mendingan Rumah Atau Tanah Aja?
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Memiliki rumah impian adalah dambaan banyak orang, mungkin termasuk Anda. Tak mengherankan, karena dengan memiliki rumah maka salah satu kebutuhan pokok Anda akan terpenuhi.
Selain menjadi kebutuhan dasar, memiliki rumah sering dikaitkan dengan keinginan untuk mewariskannya kepada generasi berikutnya.
Namun, tidak bisa dipungkiri bahwa rumah adalah aset yang mahal. Untuk mewujudkan impian memiliki rumah, seseorang harus menabung secara khusus atau bahkan mengajukan pembiayaan.
Salah satu alternatif yang semakin diminati adalah membeli tanah terlebih dahulu dan kemudian merencanakan pembangunan rumah di kemudian hari. Tanah sebagai aset properti memiliki keunggulan dalam hal perawatan yang relatif lebih mudah dan tidak memerlukan biaya besar.
Tetapi, apakah membeli tanah sebagai langkah awal selalu merupakan pilihan terbaik? Mari kita telusuri lebih jauh dalam artikel ini.
Coba cek prioritas Anda dulu
Kenali Prioritas Keuangan Anda Salah satu hal penting dalam membeli rumah adalah mengetahui prioritas keuangan Anda.
Sebagai contoh, bayangkan seseorang yang sudah berkeluarga dan memiliki anak tinggal di rumah orang tuanya yang luasnya 74 meter persegi. Di rumah tersebut, tinggal pula kedua orang tuanya serta dua saudara kandungnya.
Kondisi seperti itu tentu tidak akan nyaman, dan kebutuhan akan hunian yang lebih layak harus segera dipenuhi.
Membeli rumah yang sudah jadi mungkin menjadi salah satu pilihannya. Namun, risikonya adalah pilihan rumah yang tersedia bisa terbatas, dan mungkin kita tidak puas dengan kualitas rumah yang dibangun oleh kontraktor.
Beli tanah dulu kalau...
Pilihan ini sebetulnya cocok bagi mereka yang ingin beli rumah dalam jangka waktu tiga tahun ke depan atau lebih lama lagi.
Bank sejatinya memiliki produk bernama kredit pemilikan tanah (KPT). Anda bisa melakukan pembelian atas tanah dengan cara kredit, dan menabung atau berinvestasi rutin setiap bulannya untuk membangun rumah di tahun yang sudah ditentukan.
Dengan cara ini, Anda bisa lebih leluasa dalam memilih kontraktor, material, dan lain sebagainya.
Itulah serba-serbi beli rumah jadi dan tanah. Intinya, sebagai aset properti, nilai tanah akan terus naik seiring dengan berjalannya waktu, sementara nilai bangunan bisa mengalami penyusutan.
Pertimbangkanlah pilihan Anda dengan bijak, karena rumah adalah aset yang bakal Anda gunakan dalam jangka panjang.
(aak/aak)