
Jangan Sembarangan Buka Deposito Koperasi! Baca Ini Dulu

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Salah satu jenis koperasi yang populer untuk menyimpan dana adalah koperasi simpan pinjam (KSP). Pada dasarnya, KSP beroperasi mirip dengan bank, yaitu menghimpun dana dari anggota dan menyalurkannya kembali demi kesejahteraan para anggota.
Imbal hasil menabung di simpanan berjangka koperasi sering kali sangat menarik. Banyak koperasi menawarkan imbal hasil yang lebih tinggi dibandingkan deposito perbankan atau bahkan surat utang negara.
Selain itu, pajak bunga simpanan koperasi juga sangat rendah. Untuk imbal hasil di atas Rp 240 ribu, pajaknya hanya 10% dan bersifat final. Di akhir tahun, Anda juga bisa mendapatkan sisa hasil usaha (SHU) yang dibagikan berdasarkan jumlah tabungan dan pinjaman Anda.
Namun, ada juga banyak kasus gagal bayar di koperasi yang membuat para nasabah cemas.
Berikut adalah beberapa tips aman bagi Anda yang berniat menempatkan uang di koperasi simpan pinjam:
Cek perizinan koperasi yang bersangkutan
Ada pun cara untuk memeriksa perizinan operasi sebuah KSP adalah dengan melakukan penelusuran di situs Kementerian Koperasi dan UKM, lebih tepatnya di https://nik.depkop.go.id/
Di situs tersebut Anda bisa menemukan daftar dari seluruh koperasi yang beroperasi di Indonesia.
Silahkan cek nomor dan tanggal badan hukumnya, alamat, nomor induk koperasi (NIK), dan statusnya, apakah bersertifikat atau malah belum.
Selain itu, ketahui pula kelengkapan administrasi dari koperasi yang dituju. Hal itu bisa dilihat dari akta pendirian koperasi, surat izin usaha, anggaran dasar, perubahan anggaran dasar, struktur organisasi, dan lainnya.
Telusuri rekam jejak dari koperasi yang bersangkutan
Telusuri sedetail mungkin mengenai koperasi yang bersangkutan. Anda bisa melakukan penelusuran lewat pemberitaan di media massa, media sosial, dan lain sebagainya.
Jangan sampai koperasi yang Anda tuju adalah koperasi yang pernah dijatuhi sanksi administratif dari regulator.
Anda harus jadi anggota koperasi
Jangan sampai Anda mengalami nasib sama seperti korban KSP Indosurya, yang mana salah satu korban terdaftar sebagai nasabah bukan anggota.
Hal ini akan semakin menyulitkan posisi Anda ke depan jika sewaktu-waktu ada masalah yang muncul.
Sejatinya, mereka yang bisa menempatkan dananya di koperasi adalah anggota koperasi yang turut serta membayar simpanan wajib dan pokok.
Jangan terbuai imbal hasil simpanan yang fantastis
Selalu ingat bahwa risiko dan imbal hasil investasi berbanding lurus. Jika imbal hasilnya tinggi, maka risikonya juga tinggi.
Jika Anda merasa imbal hasil yang ditawarkan tidak wajar, dan promo yang ditawarkan juga terlampau menggiurkan, maka segera cari tahu seputar seluk beluk kegiatan usahanya.
Apabila Anda menilai bahwa returns dari koperasi ini tidak logis, maka jangan tempatkan dana Anda di sana.
Pakai uang dingin
Simpanan koperasi bukanlah simpanan yang sama seperti bank yang dijamin Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), atau surat utang negara yang dijamin Pemerintah Republik Indonesia.
Risiko menempatkan dana di koperasi cenderung tinggi, dan hal itu sesuai dengan imbal hasilnya.
Bila Anda tertarik menempatkan dana di sana, gunakanlah uang dingin atau uang yang memang tidak dialokasikan untuk kebutuhan jangka pendek, jangka panjang, atau darurat.
Pada intinya, jika memang Anda tertarik membuka simpanan dengan imbal hasil tinggi, ketahuilah bahwa masih banyak sekali instrumen keuangan yang cukup aman digunakan untuk menabung. Masih ada reksa dana pasar uang, deposito bank perkreditan rakyat (BPR), atau Anda bisa membeli surat utang negara di pasar sekunder.
Bingung memilih instrumen investasi yang bisa menghasilkan penghasilan pasif yang tepat untuk Anda? Temukan jawabannya di Kelas Cuan, Belajar Investasi dari 0 Agar Hidup Gak Serba Ngutang dan Makan Tabungan.
Webinar ini akan diselenggarakan pada 27 Juli 2024 secara online. Anda bisa langsung mendaftarkan diri di sini.
(aak/aak) Next Article Kelas Cuan Hadir Lagi! Simak Cara Cerdas Kelola Uang Agar Tidak Boncos