
Sri Mulyani: Pertumbuhan Ekonomi Triwulan IV-2017 Capai 5,17%
Chandra Gian Asmara, վ
08 January 2018 17:02

Jakarta, վ - Realisasi pertumbuhan ekonomi Indonesia sepanjang 2017 diperkirakan tidak mencapai target yang ditetapkan sebesar 5,2%. Angka pertumbuhan tahun ini, diproyeksikan hanya 5,05%.
Berbicara dalam dialog perkembangan makro fiskal 2017 dan langkah kebijakan makro fiskal 2018, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2017 hanya tumbuh sekitar 5,17%.
“Sehingga secara keseluruhan hanya 5,05% tahun ini,” kata Sri Mulyani di Aula Mezzanine, Senin (8/1/2018).
Meskipun pertumbuhan ekonomi tidak mencapai target, Sri Mulyani menegaskan bahwa kondisi makro ekonomi Indonesia tahun ini jauh lebih baik dibandingkan beberapa tahun lalu.
Misalnya, dari sisi kinerja ekspor di kuartal III-2017 yang melonjak hingga 17,3%, dan impor yang tumbuh 15,1%. Konsumsi pemerintah yang stagnan dalam tiga kuartal terakhir, pun diharapkan bisa tetap terjaga.
Selain itu, pembentukan modal tetap bruto atau investasi tetap tumbuh 7,11%, dan sejumlah sektor produksi yang sempat tertekan seperti pertanian dan pertambangan mulai tumbuh positif.
“Kita bisa mengatakan Indonesia baik. Tapi kalau tetangga kita lebih baik, kita harus lebih baik lagi,” jelasnya.
Sementara itu, kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 tahun ini pun bisa dikatakan lebih baik dari tahun lalu, dengan defisit yang relatif terjaga sebesar 2,42% terhadap produk domestik bruto (PDB).
(dru) Next Article Sri Mulyani Revisi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 1% di 2020
Berbicara dalam dialog perkembangan makro fiskal 2017 dan langkah kebijakan makro fiskal 2018, Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memperkirakan, pertumbuhan ekonomi kuartal IV-2017 hanya tumbuh sekitar 5,17%.
“Sehingga secara keseluruhan hanya 5,05% tahun ini,” kata Sri Mulyani di Aula Mezzanine, Senin (8/1/2018).
Misalnya, dari sisi kinerja ekspor di kuartal III-2017 yang melonjak hingga 17,3%, dan impor yang tumbuh 15,1%. Konsumsi pemerintah yang stagnan dalam tiga kuartal terakhir, pun diharapkan bisa tetap terjaga.
Selain itu, pembentukan modal tetap bruto atau investasi tetap tumbuh 7,11%, dan sejumlah sektor produksi yang sempat tertekan seperti pertanian dan pertambangan mulai tumbuh positif.
“Kita bisa mengatakan Indonesia baik. Tapi kalau tetangga kita lebih baik, kita harus lebih baik lagi,” jelasnya.
Sementara itu, kinerja Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Perubahan (APBN-P) 2017 tahun ini pun bisa dikatakan lebih baik dari tahun lalu, dengan defisit yang relatif terjaga sebesar 2,42% terhadap produk domestik bruto (PDB).
(dru) Next Article Sri Mulyani Revisi Pertumbuhan Ekonomi RI Jadi 1% di 2020
Most Popular