²©²ÊÍøÕ¾

Energi

Geliat China Ekspansi Bisnis Migas di Indonesia

Rivi Satrianegara & Gustidha Budiartie, ²©²ÊÍøÕ¾
11 January 2018 06:45
Petrochina berniat ambil alih blok-blok migas yang ditinggalkan kontraktor Amerika Serikat
Foto: Dokumentasi ESDM
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Awal tahun 2018 dibuka dengan gebrakan ekspansi bisnis besar-besaran oleh perusahaan minyak dan gas asal Tiongkok, Petrochina International Companies. Petrochina mengumumkan niat dan rencananya untuk berinvestasi di sejumlah blok migas besar di Indonesia.

Vice President Supply Chain Management and Operation Support Petrochina Gusminar mengatakan rencana ekspansi ini sejalan dengan program One Belt One Road (OBOR) yang digagas pemerintah China. "Sejak ada OBOR, Indonesia menjadi negara yang cukup penting, pemerintah China mendukung untuk mengelola blok ini," kata Gusminar dalam jumpa pers, Rabu (10/1/2018).

Tak tanggung-tanggung, blok migas yang diincar oleh Petrochina adalah blok-blok raksasa yang sebelumnya dikelola oleh kontraktor asing asal Amerika, seperti Chevron dan Exxon. Saat para kontraktor migas Amerika ini perlahan mundur dari Indonesia dengan alasan porsi bagi hasil yang tidak menarik, China justru maju ke pemerintah untuk jadi pengganti mereka.

Bukan hanya itu, Petrochina bahkan berani bersaing dengan kontraktor asal Perancis, Total E&P Indonesia, untuk menjadi mitra Pertamina mengelola Blok Mahakam. Padahal Total sudah 50 tahun menjadi operator blok tersebut, sebelum kontrak mereka berakhir 1 Januari lalu.



Petrochina, kata dia, sudah menyinggung niatannya masuk ke Blok Mahakam ke Pertamina. "Tapi belum ada jawaban."

Proyek raksasa lain yang dilirik Pertamina adalah Blok East Natuna, yang terletak di Laut Cina Selatan. Semula blok ini memiliki tiga kontraktor yakni Pertamina, Exxonmobil, dan perusahaan migas asal Thailand, PTT EP. Dua kontraktor terakhir mundur dengan alasan porsi bagi hasil membuat investasi mereka tidak ekonomis.

Tetapi, ini seperti bukan perkara bagi Petrochina. Anak usaha China National Petrolium Corporation ini justru tak ragu melakukan joint study bersama Pertamina untuk masuk ke blok dengan kandungan karbon tinggi itu.

Blok lain yang diincar Petrochina adalah blok yang sebelumnya dikelola oleh Chevron, yakni Blok East Kalimantan dan Blok Attaka. Menurut catatan Satuan Kerja Khusus Pelaksana Hulu Minyak dan Gas (SKK Migas), Blok East Kalimantan masuk dalam sepuluh besar kontributor produksi minyak di Indonesia dengan rata-rata produksi 15 ribu hingga 17 ribu barel per hari.

Dari sisi kinerja, Petrochina merupakan salah satu kontraktor migas yang diperhitungkan di Indonesia. Hadir sejak 2002, Petrochina kina telah mengoperasikan empat blok migas yakni blok Jabung (Sumatera), blok Bangko (Sumatera), blok Tuban (Jawa Timur), blok Pulau Salawati (Papua).
(gus/gus) Next Article Petrochina Tertarik Masuk Blok Mahakam

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular