
AS Kembali 'Shutdown'
Wisata Patung Liberty Kembali Buka Walau Pemerintah AS Tutup
Ester Christine Natalia, վ
22 January 2018 16:25

Jakarta, վ – Kawasan Patung Liberty, yang sementara ditutup akibat terhentinya aktivitas pemerintah Amerika Serikat (AS), akan dibuka kembali pada hari Senin untuk menarik wisatawan asing serta turis lokal yang masih memiliki cukup banyak dolar untuk dibelanjakan, seperti dilansir dari AFP.
“Kami tidak akan berdiam diri ketika simbol kebebasan dan kesempatan ini meredup,” cuit Gubernur New York Andrew Cuomo dalam akun media sosial Twitter pada hari Minggu (21/1/2018). Ia mengumumkan bahwa negara bagian tersebut telah menemukan sumber pendanaan baru agar tetap bisa membuka monumen ikonik tersebut.
Menutup taman di sekitarnya “membahayakan sumber penggerak ekonomi negara bagian New York,” kata Cuomo yang berasal dari partai Demokrat.
“Taman ini adalah simbol dari New York dan nilai-nilainya. Pesan [dari patung tersebut] sangat penting sekarang,” katanya, menyinggung perseteruan anggaran yang terjadi di Washington, di mana Demokrat mengusahakan perlindungan untuk ratusan ribu imigran tak terdaftar sebelum menyetujui permintaan partai Republik untuk menambah pendanaan pemerintah.
Sebagai dampak dari kebuntuan anggaran tersebut, banyak pelayanan pemerintah, termasuk Patung Liberty, telah ditutup sejak Sabtu (20/1/2018).
Berbicara kepada reporter dari ujung selatan pulau Manhattan dengan Patung Liberty sebagai latar belakang, Cuomo menjelaskan bahwa negara bagian akan menyediakan US$65,000 atau setara dengan Rp 867 juta setiap hari untuk membayar pekerja pemerintah yang tetap bekerja di taman itu.
Patung di Pulau Liberty, serta museum terkait yang terletak di Pulau Ellis, tempat para imigran yang baru datang biasa diproses, dikunjungi oleh 4,5 juta orang per tahun. Sebagian besar pengunjung datang dengan kapal dari Manhattan.
Pada hari Sabtu, ratusan turis tidak tahu tentang penghentian pemerintahan yang sedang terjadi, meskipun perusahaan tur segera menawarkan tur pengganti dengan kapal atau pengembalian uang sebagai kompensasi ditutupnya taman Patung Liberty.
Patung Liberty adalah hadiah dari Perancis untuk AS di tahun 1886 sebagai penghormatan atas seabad kemerdekaan AS 10 tahun sebelumnya.
Patung tersebut adalah salah satu di antara ratusan taman, medan perang, area rekreasi, dan monumen yang dikelola oleh Layanan Taman Nasional AS.
Setelah Partai Demokrat dan mayoritas anggota Partai Republik di Kongres gagal meloloskan anggaran negara terbaru, pelayanan dan program pemerintah yang paling “tidak penting” diminta untuk ditutup.
Beberapa taman terkenal tetap dibuka, seperti Grand Canyon di Arizona dan Taman Nasional Yellowstone. Namun, sebagian besar beroperasi dengan sedikit pekerja, dalam artian banyak toko, restoran, bahkan toilet yang ditutup.
(prm) Next Article Senat Tunda Voting, Penutupan Pemerintah AS Masuk Hari Ketiga
“Kami tidak akan berdiam diri ketika simbol kebebasan dan kesempatan ini meredup,” cuit Gubernur New York Andrew Cuomo dalam akun media sosial Twitter pada hari Minggu (21/1/2018). Ia mengumumkan bahwa negara bagian tersebut telah menemukan sumber pendanaan baru agar tetap bisa membuka monumen ikonik tersebut.
Menutup taman di sekitarnya “membahayakan sumber penggerak ekonomi negara bagian New York,” kata Cuomo yang berasal dari partai Demokrat.
“Taman ini adalah simbol dari New York dan nilai-nilainya. Pesan [dari patung tersebut] sangat penting sekarang,” katanya, menyinggung perseteruan anggaran yang terjadi di Washington, di mana Demokrat mengusahakan perlindungan untuk ratusan ribu imigran tak terdaftar sebelum menyetujui permintaan partai Republik untuk menambah pendanaan pemerintah.
Sebagai dampak dari kebuntuan anggaran tersebut, banyak pelayanan pemerintah, termasuk Patung Liberty, telah ditutup sejak Sabtu (20/1/2018).
Berbicara kepada reporter dari ujung selatan pulau Manhattan dengan Patung Liberty sebagai latar belakang, Cuomo menjelaskan bahwa negara bagian akan menyediakan US$65,000 atau setara dengan Rp 867 juta setiap hari untuk membayar pekerja pemerintah yang tetap bekerja di taman itu.
Patung di Pulau Liberty, serta museum terkait yang terletak di Pulau Ellis, tempat para imigran yang baru datang biasa diproses, dikunjungi oleh 4,5 juta orang per tahun. Sebagian besar pengunjung datang dengan kapal dari Manhattan.
Pada hari Sabtu, ratusan turis tidak tahu tentang penghentian pemerintahan yang sedang terjadi, meskipun perusahaan tur segera menawarkan tur pengganti dengan kapal atau pengembalian uang sebagai kompensasi ditutupnya taman Patung Liberty.
Patung Liberty adalah hadiah dari Perancis untuk AS di tahun 1886 sebagai penghormatan atas seabad kemerdekaan AS 10 tahun sebelumnya.
Patung tersebut adalah salah satu di antara ratusan taman, medan perang, area rekreasi, dan monumen yang dikelola oleh Layanan Taman Nasional AS.
Setelah Partai Demokrat dan mayoritas anggota Partai Republik di Kongres gagal meloloskan anggaran negara terbaru, pelayanan dan program pemerintah yang paling “tidak penting” diminta untuk ditutup.
Beberapa taman terkenal tetap dibuka, seperti Grand Canyon di Arizona dan Taman Nasional Yellowstone. Namun, sebagian besar beroperasi dengan sedikit pekerja, dalam artian banyak toko, restoran, bahkan toilet yang ditutup.
(prm) Next Article Senat Tunda Voting, Penutupan Pemerintah AS Masuk Hari Ketiga
Most Popular