վ

Bapertarum dan Asabri Akan Dilebur ke BP Tapera

Gita Rossiana, վ
19 February 2018 19:19
Penggabungan Bapertarum dan Asabri akan meningkatkan kredibilitas BP Tapera.
Foto: Biro Komunikasi Publik Kementerian PUPR
Jakarta, վ- Pemerintah melanjutkan pembahasan mengenai program Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera). Adapun fokus utama dari program tersebut adalah membentuk kredibilitas dari Badan Pengelola (BP) Tapera melalui peleburan Bapertarum atau Badan Pertimbangan Tabungan Perumahan dan PT. Asabri (Persero).

Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono menjelaskan, untuk bisa menciptakan kredibilitas dari BP Tapera harus terlebih dahulu melakukan transformasi dari lembaga sebelumnya, yaitu Bapertarum.

“Fokusnya membentuk kredibilitas BP Tapera, yakni melalui transformasi dari Bapertarum ke BP Tapera dulu. Nilainya sudah triliunan dan pesertanya ribuan orang,” kata dia saat ditemui di kantornya, Senin (19/2/2018).

Setelah transformasi Bapertarum, pemerintah akan melanjutkan peleburan Asabri. “Setelah itu, digelinding semua baru terbentuk BP Tapera,”kata dia.

Transformasi Bapertarum dan Asabri ke BP Tapera ini, menurut dia tidak bisa ditentukan waktunya. Pihaknya juga sedang menunggu arahan menteri keuangan.”Kami harus punya modal Bapertarum dan Asabri, setelah itu dikelola dengan baik, baru kami bisa mengajak yang lain,”terang dia.

Selain menyiapkan organisasi BP Tapera, pemerintah juga menyiapkan pembentukan panitia seleksi komisioner BP Tapera. Menteri Keuangan Sri Mulyani menjelaskan, untuk membentuk panitia seleksi tersebut, pihaknya terlebih dahulu harus mendapatkan Keputusan Presiden (Keppres).

“Keppres-nya sedang menunggu diselesaikan sehingga nanti kami bisa melakukan proses seleksi pembentukan BP Tapera,”kata dia.

Kemudian, pihaknya juga harus memperhitungkan waktu seleksi dewan komisioner BP Tapera. Pasalnya, masa jabatan manajemen Bapertarum akan habis pada 24 Maret 2018.

Selanjutnya, sebagai bagian dari transisi Bapertarum ke BP Tapera, pihaknya juga harus mempersiapkan hal-hal untuk mendukung hal tersebut. Seperti misalnya, pengalihan aset dari Bapertarum yang jumlahnya mencapai sekitar Rp 11 triliun dan persiapan lainnya.

“Sekarang fokusnya dulu untuk Bapetarum ke BP Tapera, pak Menteri PUPR juga sudah menugaskan kepada kantor akuntan public untuk melakukan audit jumlah aset dan kewajiban yang harus dibayarkan pada tahun 2018,”jelas dia.

Terakhir, mengenai ekspansi BP Tapera ke depan, pihaknya juga harus memperhitungkan pungutan yang dibebankan kepada peserta. “Berapa yang bisa dapatkan dari aparatur sipil negara dan berapa dari non aparatur sipul negara,”kata dia.


(roy/roy) Next Article Gaji Pekerja Dipotong 3% untuk Tapera, Pengembang Girang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular