
Pandangan Gubernur BI Soal Ekonomi di Tahun Politik
Tito Bosnia, ²©²ÊÍøÕ¾
21 February 2018 13:10

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Gubernur Bank Indoensia (BI) Agus Martowardojo menjamin stabilitas ekonomi dan sistem keuangan nasional masih akan terjaga dengan baik walaupun memasuki tahun politik.
Agus mengatakan, sejauh ini Indonesia memiliki rekam jejak yang sangat baik dalam menjaga stabilitas keuangan di tengah pesta rakyat Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Indonesia selama 10-15 tahun terakhir kalau kita ada agenda politik mungkin gaduh, tapi stabilitas ekonomi dan keuangan tetap terjaga. Itu selalu kita buktikan hingga saat ini, apabila berlangsungnya agenda perpolitikan di tanah air," ujar Agus di acara Dies Natalies ke-49 Perbanas Institute, Rabu (21/2/2018).
Selain itu, trauma akan krisis 10 tahunan, menurut Mantan Menteri Keuangan ini juga diharapkan tidak akan terjadi di 2018. Mengingat, fundamental ekonomi Indonesia mulai dari pertumbuhan ekonomi, inflasi, dan neraca pembayaran selalu stabil dan membaik.
“Indonesia sangat meyakini bahwa ungkapan terhadap krisis 10 tahunan itu sangat tidak relevan. Lihat fundamental ekonomi kita, mulai dari pertumbuhan ekonomi, lihat inflasi, lihat pada neraca pembayaran, lihat fiskal, lihat cadangan devisa, lihat transaksi berjalan. Semua dalam kondisi yang baik," tambah Agus.
Untuk itu, Bank Indonesia meyakini bahwa di 2018 ini kondisi ekonomi Indonesia akan sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 5,4% bahkan bisa mencapai 5,5%.
Indonesia bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), akan melakukan tindakan penyelesaian masalah keuangan, melalui Undang-undang pencegahan keamanan krisis, apabila tahun politik dan krisis 10 tahunan mulai melanda Indoensia di 2018.
“Undang-undang pencegahan kemanan krisis keuangan akan dilakuakn seperti di 2016, dan mengamanatkan kepada BI , OJK dan Lembaga Penjamin simpanan untuk menjaga kestabilan ekonomi kita," tambah Agus.
(dru) Next Article Di Depan Bankir, Bos BI: Kami Mohon Turunkan Bunga Kredit
Agus mengatakan, sejauh ini Indonesia memiliki rekam jejak yang sangat baik dalam menjaga stabilitas keuangan di tengah pesta rakyat Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada).
“Indonesia selama 10-15 tahun terakhir kalau kita ada agenda politik mungkin gaduh, tapi stabilitas ekonomi dan keuangan tetap terjaga. Itu selalu kita buktikan hingga saat ini, apabila berlangsungnya agenda perpolitikan di tanah air," ujar Agus di acara Dies Natalies ke-49 Perbanas Institute, Rabu (21/2/2018).
“Indonesia sangat meyakini bahwa ungkapan terhadap krisis 10 tahunan itu sangat tidak relevan. Lihat fundamental ekonomi kita, mulai dari pertumbuhan ekonomi, lihat inflasi, lihat pada neraca pembayaran, lihat fiskal, lihat cadangan devisa, lihat transaksi berjalan. Semua dalam kondisi yang baik," tambah Agus.
Untuk itu, Bank Indonesia meyakini bahwa di 2018 ini kondisi ekonomi Indonesia akan sesuai dengan target yang ditetapkan yaitu 5,4% bahkan bisa mencapai 5,5%.
Indonesia bersama dengan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dan Lembaga Penjamin Simpanan (LPS), akan melakukan tindakan penyelesaian masalah keuangan, melalui Undang-undang pencegahan keamanan krisis, apabila tahun politik dan krisis 10 tahunan mulai melanda Indoensia di 2018.
“Undang-undang pencegahan kemanan krisis keuangan akan dilakuakn seperti di 2016, dan mengamanatkan kepada BI , OJK dan Lembaga Penjamin simpanan untuk menjaga kestabilan ekonomi kita," tambah Agus.
(dru) Next Article Di Depan Bankir, Bos BI: Kami Mohon Turunkan Bunga Kredit
Most Popular