Internasional
Mahathir dan Sejarah Baru Malaysia di Tengah Skandal Korupsi
Rehia Sebayang, ²©²ÊÍøÕ¾
11 May 2018 15:08

Kuala Lumpur, ²©²ÊÍøÕ¾ - Mahathir Mohamad, 92 tahun, dari koalisi oposisi Pakatan Harapan telah dilantik sebagai perdana menteri Malaysia sekaligus pemimpin tertua di dunia setelah kemenangannya yang mengejutkan pada pemilihan umum. Koalisi oposisi memimpin Malaysia setelah lebih dari enam dekade dikuasai Barisan Nasional.
Dilansir dari AFP, koalisi Barisan Nasional (BN) telah memerintah Malaysia tanpa gangguan sejak awal Malaysia menjadi negara merdeka pada tahun 1957.
Hal itu menandakan kemunculan kembalinya Mahathir secara dramatis, yang sebelumnya memerintah negara dengan menjabat sebagai ketua BN selama 22 tahun dan keluar dari masa pensiun untuk menantang mantan anak didiknya, Perdana Menteri Najib Razak, yang terlibat dalam skandal korupsi besar-besaran.
Dalam sebuah upacara di istana nasional yang penuh dengan tradisi Melayu Muslim yang sudah berusia berabad-abad, Mahathir secara resmi dilantik sebagai perdana menteri oleh Raja Sultan Muhammad V.
Mahathir, yang mengenakan pakaian tradisional Melayu, diambil sumpah jabatannya di ruang yang dihias dengan sedemikian rupa, di mana sekutu politik dan pejabat pemerintah senior ikut hadir.
Saat ia dilantik, ratusan orang yang bersuka ria di luar istana bersorak dan menyanyikan lagu kebangsaan, bahkan beberapa di antaranya ada yang menangis. Kembang api juga ikut menerangi langit malam di Kuala Lumpur.
"Kami merasa sangat bersatu malam ini. Mahathir sangat berwawasan dan berpengalaman karena dia pernah di sini sebelumnya," kata Abdul Aziz Hamzah, mahasiswa berusia 24 tahun yang berada di antara kerumunan, kepada AFP.
Salah satu aspek paling luar biasa dari kembalinya Mahathir adalah rekonsiliasi dengan ikon oposisinya dan juga mantan musuh bebuyutannya yang dipenjarakan, Anwar Ibrahim. Hubungan mereka telah membayangi lanskap politik Malaysia selama beberapa dekade.
Anwar adalah pewaris tahta Mahathir sampai perdana menteri memecatnya pada tahun 1998 karena perbedaan politik, dan dia kemudian dipenjara atas tuduhan sodomi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Anwar dipenjara lagi selama pemerintahan Najib tetapi akan keluar pada bulan Juni - dan Mahathir berjanji untuk membantunya mendapatkan pengampunan kerajaan, memungkinkan Anwar mencalonkan diri untuk memperoleh jabatan politik lagi dan berpotensi menjadi perdana menteri.
Dilansir dari AFP, koalisi Barisan Nasional (BN) telah memerintah Malaysia tanpa gangguan sejak awal Malaysia menjadi negara merdeka pada tahun 1957.
Hal itu menandakan kemunculan kembalinya Mahathir secara dramatis, yang sebelumnya memerintah negara dengan menjabat sebagai ketua BN selama 22 tahun dan keluar dari masa pensiun untuk menantang mantan anak didiknya, Perdana Menteri Najib Razak, yang terlibat dalam skandal korupsi besar-besaran.
Mahathir, yang mengenakan pakaian tradisional Melayu, diambil sumpah jabatannya di ruang yang dihias dengan sedemikian rupa, di mana sekutu politik dan pejabat pemerintah senior ikut hadir.
Saat ia dilantik, ratusan orang yang bersuka ria di luar istana bersorak dan menyanyikan lagu kebangsaan, bahkan beberapa di antaranya ada yang menangis. Kembang api juga ikut menerangi langit malam di Kuala Lumpur.
"Kami merasa sangat bersatu malam ini. Mahathir sangat berwawasan dan berpengalaman karena dia pernah di sini sebelumnya," kata Abdul Aziz Hamzah, mahasiswa berusia 24 tahun yang berada di antara kerumunan, kepada AFP.
Salah satu aspek paling luar biasa dari kembalinya Mahathir adalah rekonsiliasi dengan ikon oposisinya dan juga mantan musuh bebuyutannya yang dipenjarakan, Anwar Ibrahim. Hubungan mereka telah membayangi lanskap politik Malaysia selama beberapa dekade.
Anwar adalah pewaris tahta Mahathir sampai perdana menteri memecatnya pada tahun 1998 karena perbedaan politik, dan dia kemudian dipenjara atas tuduhan sodomi dan penyalahgunaan kekuasaan.
Anwar dipenjara lagi selama pemerintahan Najib tetapi akan keluar pada bulan Juni - dan Mahathir berjanji untuk membantunya mendapatkan pengampunan kerajaan, memungkinkan Anwar mencalonkan diri untuk memperoleh jabatan politik lagi dan berpotensi menjadi perdana menteri.
Next Page
Harus Ada yang Menjadi Korban
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular