Internasional
Trump Akan Bertemu Kim Jong Un di Singapura
Rehia Sebayang, ²©²ÊÍøÕ¾
11 May 2018 17:43

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada hari Kamis (10/5/2018) mengatakan ia memiliki harapan besar untuk "melakukan sesuatu yang sangat berarti" untuk membatasi ambisi nuklir Korea Utara pada pertemuan puncak di Singapura bulan depan, setelah Pyongyang membuka jalan untuk mengadakan pembicaraan dengan membebaskan tiga tahanan Amerika.
Tanggal dan lokasi pertemuan yang pertama antara presiden AS dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, tersebut diumumkan oleh Trump di Twitter.
"Pertemuan yang sangat dinantikan antara Kim Jong Un dan saya sendiri akan berlangsung di Singapura pada tanggal 12 Juni. Kami berdua akan mencoba menjadikannya momen yang sangat istimewa untuk Perdamaian Dunia!" tulis Trump.
Dilansir dari Reuters, ia membuat pengumuman tersebut setelah pesawat pemerintah AS mendarat di Pangkalan Gabungan Andrews dekat Washington, membawa orang Amerika yang dibebaskan oleh Korea Utara, yang merupakan upaya untuk membuka jalan bagi terlaksananya pertemuan tingkat tinggi bilateral.
Trump menghadapi tugas yang sulit untuk membujuk Kim agar mau menyingkirkan senjata nuklir dan menghentikan uji coba rudal balistiknya, yang meningkatkan ketegangan AS-Korea Utara sepanjang tahun 2017.
Tahun lalu Trump dan Kim saling mencaci satu sama lain saat Korea Utara mengatakan memiliki senjata nuklir yang bisa menghancurkan Amerika Serikat.
Namun, sejak itu ketegangan mulai mereda saat Korea Utara berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan pada bulan Februari.
Trump menyambut orang-orang Amerika yang dibebaskan pada dini hari dan mengatakan ia percaya pada Kim, yang telah memimpin Korea Utara selama tujuh tahun, ingin membawa negaranya 'ke dunia nyata'.
"Saya pikir kami memiliki peluang yang sangat bagus untuk melakukan sesuatu yang sangat berarti. Prestasi saya yang paling membanggakan adalah - ini adalah bagian dari itu - ketika kami berhasil mendenuklirisasi seluruh semenanjung itu [Korea]," kata Trump.
Menteri Luar Negeri AS yang baru, Mike Pompeo, telah mengunjungi Pyongyang dua kali dalam beberapa pekan terakhir, sekali sebagai kepala CIA. Namun, belum ada tanda ia menjawab pertanyaan utama mengenai apakah Korea Utara akan bersedia untuk menyingkirkan senjata nuklir, yang dianggap penting untuk kelangsungan hidup mereka tersebut.
Trump mengumumkan pertemuan dengan Kim setelah pada hari Selasa menyatakan Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan tahun 2015 yang memaksakan pengawasan internasional terhadap program nuklir Iran.
Langkah ini menimbulkan pertanyaan apakah Korea Utara saat ini sudah mulai menuruti keinginan Washington.
Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berbicara melalui telepon pada hari Rabu. Gedung Putih mengatakan mereka "menegaskan" tujuan bersama Korea Utara untuk menyingkirkan program senjata nuklirnya.
Jepang khawatir negaranya bisa menjadi target dari penggunaan senjata nuklir pertama Pyongyang.
Para pejabat Gedung Putih, tanpa memberikan rincian, pada hari Kamis mengatakan pertemuan itu dapat dibatalkan jika Korea Utara melakukan sesuatu yang tidak dapat diterima selama sebulan ke depan.
"Kami tidak bisa dikelabui tentang siapa orang-orang ini. Kami tahu siapa yang kami hadapi di sini. Tapi kami menyambut baik mereka, alih-alih menyesali keadaan." kata pejabat Dewan Keamanan Nasional Victoria Coates kepada wartawan.
Tanggal dan lokasi pertemuan yang pertama antara presiden AS dan pemimpin Korea Utara, Kim Jong Un, tersebut diumumkan oleh Trump di Twitter.
"Pertemuan yang sangat dinantikan antara Kim Jong Un dan saya sendiri akan berlangsung di Singapura pada tanggal 12 Juni. Kami berdua akan mencoba menjadikannya momen yang sangat istimewa untuk Perdamaian Dunia!" tulis Trump.
Trump menghadapi tugas yang sulit untuk membujuk Kim agar mau menyingkirkan senjata nuklir dan menghentikan uji coba rudal balistiknya, yang meningkatkan ketegangan AS-Korea Utara sepanjang tahun 2017.
Tahun lalu Trump dan Kim saling mencaci satu sama lain saat Korea Utara mengatakan memiliki senjata nuklir yang bisa menghancurkan Amerika Serikat.
Namun, sejak itu ketegangan mulai mereda saat Korea Utara berpartisipasi dalam Olimpiade Musim Dingin di Korea Selatan pada bulan Februari.
Trump menyambut orang-orang Amerika yang dibebaskan pada dini hari dan mengatakan ia percaya pada Kim, yang telah memimpin Korea Utara selama tujuh tahun, ingin membawa negaranya 'ke dunia nyata'.
"Saya pikir kami memiliki peluang yang sangat bagus untuk melakukan sesuatu yang sangat berarti. Prestasi saya yang paling membanggakan adalah - ini adalah bagian dari itu - ketika kami berhasil mendenuklirisasi seluruh semenanjung itu [Korea]," kata Trump.
Menteri Luar Negeri AS yang baru, Mike Pompeo, telah mengunjungi Pyongyang dua kali dalam beberapa pekan terakhir, sekali sebagai kepala CIA. Namun, belum ada tanda ia menjawab pertanyaan utama mengenai apakah Korea Utara akan bersedia untuk menyingkirkan senjata nuklir, yang dianggap penting untuk kelangsungan hidup mereka tersebut.
Trump mengumumkan pertemuan dengan Kim setelah pada hari Selasa menyatakan Amerika Serikat menarik diri dari kesepakatan tahun 2015 yang memaksakan pengawasan internasional terhadap program nuklir Iran.
Langkah ini menimbulkan pertanyaan apakah Korea Utara saat ini sudah mulai menuruti keinginan Washington.
Trump dan Perdana Menteri Jepang Shinzo Abe berbicara melalui telepon pada hari Rabu. Gedung Putih mengatakan mereka "menegaskan" tujuan bersama Korea Utara untuk menyingkirkan program senjata nuklirnya.
Jepang khawatir negaranya bisa menjadi target dari penggunaan senjata nuklir pertama Pyongyang.
Para pejabat Gedung Putih, tanpa memberikan rincian, pada hari Kamis mengatakan pertemuan itu dapat dibatalkan jika Korea Utara melakukan sesuatu yang tidak dapat diterima selama sebulan ke depan.
"Kami tidak bisa dikelabui tentang siapa orang-orang ini. Kami tahu siapa yang kami hadapi di sini. Tapi kami menyambut baik mereka, alih-alih menyesali keadaan." kata pejabat Dewan Keamanan Nasional Victoria Coates kepada wartawan.
Pages
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular