²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Kapasitas Kecil, Bisnis Makanan Beku Nestle Diambil Pesaing

Rehia Sebayang, ²©²ÊÍøÕ¾
11 May 2018 18:54
Kapasitas Kecil, Bisnis Makanan Beku Nestle Diambil Pesaing
Foto: Reuters
Ohio, ²©²ÊÍøÕ¾ International - Tiga tahun lalu di pusat penelitian senilai US$50 juta milik Nestle di luar Cleveland, di bentuk teknisi makanan dan ahli kemasan untuk membuat ulang jajaran produk makanan beku, agar produk perusahaan lebih menarik bagi konsumen di usia 20-an dan 30-an yang sibuk dan sadar akan pentingnya kesehatan.

Nestle mungkin telah membuat menu yang benar, tetapi waktunya tidak tepat. Ketika konsumen muda mulai beralih pada makanan beku tahun lalu, rantai pasokan perusahaan belum siap memenuhi kebutuhan tersebut. Hasilnya, perusahaan kehilangan pangsa pasarnya.

Jeff Hamilton, yang mengepalai bisnis makanan Nestle di AS, dalam sebuah wawancara perusahaan mengatakan tidak memiliki kapasitas produksi yang siap untuk memenuhi permintaan tambahan untuk masakan Fit Kitchen dan Lean Cuisine milik Stouffer, anak usaha Perusahaan. Ia menyebut perubahan itu datang secara 'tiba-tiba, signifikan dan melampaui perkiraan perusahaan'.

Untuk mengejar ketertinggalan, Nestle baru-baru ini meningkatkan kapasitas di beberapa pabrik di AS, termasuk membuat penyesuaian untuk pabriknya dan mengeluarkan produk baru di pabriknya di Jonesboro, Arkansas, kata Hamilton.

"Hal itu tidak berarti kita tidak dekat dengan tujuan, tapi saya pikir kita selangkah lebih maju dari tempat kita berada sebelumnya," katanya.

Investor telah lama memaksa Nestle untuk meningkatkan kinerja bisnis makanan bekunya, mengarahkan perusahaan untuk merekrut konsultan, kelompok ahli dan koki internasional ke fasilitas penelitian di Ohio untuk membantu mengubah menunya. Saat ini, daftar menunya sudah menyediaakan item seperti Coconut Chickpea Curry dan Sweet Earth Veggie Lover's pizza, yang diiklankan sebagai makanan organik atau tinggi vitamin C.

Sebagian besar upayanya ditujukan bagi generasi millennial dan demografi dewasa muda yang diyakini para eksekutif akan membeli makanan beku jika mereka ditawarkan pilihan yang lebih sehat dan lebih modern dengan harga yang pas.

Jadi ketika permintaan mulai meningkat setahun yang lalu, hal itu seharusnya merupakan kesempatan bagi Nestle untuk dengan cepat memenuhi permintaan. Namun, Nestle malah kehilangan peluang tersebut.

Setelah tidak mengalami kenaikan selama beberapa tahun, penjualan makanan beku di Amerika Serikat akhirnya naik 1,4% tahun lalu, menurut Nielsen, perusahaan riset pasar. Umumnya orang dewasa muda yang mendorong lonjakan tersebut. Pada tahun 2017, konsumen millenial membeli 9% lebih banyak makanan beku daripada rata-rata rumah tangga.

Namun sejak September, peritel telah menjual lebih sedikit makanan beku Nestle daripada selama periode yang sama di tahun sebelumnya, mencapai titik rendah pada bulan Januari ketika volume Nestle turun sekitar 5% dari tahun lalu, menurut analis Bernstein yang mengkaji data dari Nielsen.

Pesaing mengisi kekosongan ini. Menurut data, penjualan makanan beku dua pesaing utama Nestle, Conagra Brands Inc dan Pinnacle Foods Inc, mengalami kenaikan. Penjualan Conagra naik sekitar 10% di bulan Maret, dibandingkan dengan tahun lalu.

Penjualan ritel Nestle sudah mulai meningkat, tetapi masih jauh di bawah penjualan tahun lalu, kata Bernstein, dilansir dari Reuters.



Makanan beku relatif kecil dari portofolio produk Nestle yang beragam, yang juga termasuk kopi instan Nescafe dan air dalam kemasan Pure Life. Ini adalah salah satu alasan mengapa beberapa investor memintanya untuk menjual bisnis tersebut, dengan mengatakan keputusan tersebut akan membebaskan perusahaan Swiss itu agar bisa fokus pada bisnis yang lebih penting atau mencapai pertumbuhan yang lebih tinggi.

"Nestle tidak akan pernah bisa meyakinkan saya bahwa perhatian manajemen pada bisnis seperti makanan beku sama dengan apa yang mereka berikan kepada bisnis yang memiliki pertumbuhan yang lebih tinggi," kata salah satu investor Nestle, yang menolak disebutkan namanya.

Makanan beku dan pizza menyumbang 14% dari penjualan Nestle USA, yaitu sebesar US$27 miliar pada tahun 2016, atau menyumbang sekitar 4% dari penjualan global perusahaan, yang sekitar US$89,35 miliar. Angka-angka terbaru belum tersedia.

Alih-alih mendivestasikan bisnis, Nestle bergabung dengan pembuat makanan lain dalam memperbaiki lini produknya untuk memenangkan generasi baru konsumen. Sektor makanan beku, yang dulu didominasi oleh pizza pepperoni beku dan daging lasagna, sekarang menyajikan makanan dengan bahan-bahan trendi seperti kembang kol dan quinoa.

Produk makanan pembuka yang lebih baru menyediakan makanan untuk berbagai budaya dan memenuhi persyaratan diet yang lebih beragam, termasuk menyediakan produk makanan bagi orang yang hanya memakan daging bebas gluten, organik atau ingin daging bebas antibiotik. Mereka juga menawarkan pilihan makan yang relatif murah untuk pembeli muda yang memiliki budget rendah.

"Sesuatu yang sederhana seperti membeli makanan beku benar-benar hanya gejala dari tren yang kita lihat secara luas," kata Allie Aguilera, Manajer Kebijakan dan Urusan Pemerintahan di Young Invincibles, kelompok advokasi yang berbasis di Washington DC.

"Ketika Anda harus mengeluarkan US$400 dari gaji untuk membayar tagihan utang pendidikan, hal ini pastilah mempengaruhi cara belanja Anda, membuat Anda membeli makanan dengan cara yang lebih tradisional." Tambahnya.

Rachel McCarthy, seorang penerjemah berusia 26 tahun yang tinggal di Austin, Texas, termasuk di antara milenial yang menjadi target perusahaan, yang beralih ke makanan beku. Selama setahun terakhir, ia telah mulai membeli lebih banyak makanan pembuka Nestle Lean Cuisine, yang utamanya disebabkan karena minimnya keuangannya.

"Makanan tersebut murah dan tidak memerlukan persiapan. Saya menghasilkan US$30.000 per tahun dan memiliki banyak utang pendidikan yang saya coba lunasi, juga berusaha memenuhi kebutuhan hidup di Austin dimana biaya sewa terus meningkat." Tulis McCarthy melalui pesan Twitter-nya.

Untuk memastikan produknya juga bisa memenuhi kebutuhan milenial yang lebih kaya dan bersedia membayar lebih untuk bahan-bahan yang lebih mewah, Nestle berencana untuk memproduksi makanan beku dalam mangkuk (frozen bowl) merek Wildscape ke 3.000 tokonya yang tersebar di seluruh negeri dalam beberapa minggu mendatang. Produk frozen bowl telah satu tahun ini dikembangkan dengan meneliti kelompok milenial sebagai fokusnya.

Thomas Russo, yang perusahaannya 'Gardner Russo & Gardner' memiliki saham senilai lebih dari US$1 miliar, mengatakan yakin perusahaan akan memperoleh untung dari bisnis makanan beku, meskipun baru-baru ini bisnis mengalami masalah rantai pasokan.

"Bisa dibayangkan mereka sedang beralih dari usaha inti mereka untuk sementara waktu." Tambahnya.



Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular