վ

Kilau Tambang Emas Freeport di Papua Beromzet Rp 62 Triliun

Raditya Hanung, վ
04 July 2018 18:48
Kilau Tambang Emas Freeport di Papua Beromzet Rp 62 Triliun
Foto: Edward Ricardo
Jakarta, վ- Di provinsi tertinggal Papua, raksasa Freeport McMoran meraup omzet Rp 62 triliun dari tambang Grasberg, melampaui dana APBN untuk wilayah itu senilai Rp 57 triliun.

Pemerintah memperpanjang Izin Usaha Pertambangan Khusus Sementara (IUPK-S) PT Freeport Indonesia hingga 31 Juli, yang secara bersamaan jadi tenggat akhir divestasi 51% saham Freeport.

"Freeport harus menyelesaikan sampai 31 Juli, itu batas jatuh tempoya," ujar Direktur Jenderal Mineral dan Batu Bara Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral Bambang Gatot, Rabu, (4/7/2018).

Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) menaksir harga divestasi saham Freeport Indonesia mencapai US$3,5 miliar-US$4 miliar, atau sekitar Rp 49,35 triliun-Rp 57,1 triliun.

Status IUPK Sementara (IUPK-S) Freeport berlaku sejak Februari dan seharusnya habis hari ini, 4 Juli. Namun, perpanjangan diberikan karena Freeport dan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan serta Inalum meminta kesempatan menyelesaikan isu terkait lingkungan.

Pemerintah sebelumnya menyatakan operasi Freeport tidak sesuai rencana pemantauan dan pengelolaan lingkungan (RKL-RPL). Perusahaan juga dinilai gagal mengendalikan polusi di udara, laut, sungai, dan hutan akibat limbah berkategori bahan berbahaya dan beracun (B3).

Lantas, seberapa pentingnya tambang di Indonesia bagi Freeport? Mengapa negosiasi Freeport-Indonesia bisa berjalan begitu alot dan Freeport Mcmoran ngotot mempertahankannya dan mengulur kewajiban divestasi bahkan sejak era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono?

Mari simak data berikut ini.
Pertama-tama, perlu diketahui bahwa Freeport Mc Moran menancapkan kukunya di Indonesia melalui anak usahanya PT Freeport Indonesia (PTFI) yang mengoperasikan tambang Grasberg, Papua. Produk utamanya adalah tembaga dan emas, serta perak sebagai produk sampingan.

Distrik Grasberg sendiri memiliki tiga tambang yakni tambang terbuka (open pit) Grasberg, tambang bawah tanah (underground) Deep Ore Zone, dan tambang bawah tanah Big Gossan. Lalu pada September 2015, PTFI menginisiasi produks pra-komersial tambang bawah tanah Deep Mill Level Zone.

Secara geografis, tambang Grasberg bukanlah satu-satunya penghasil pundi-pundi uang bagi Freeport McMoran. Mereka juga punya sejumlah lahan tambang utama di Amerika Utara dan Amerika Selatan.

Mengutip laporan keuangan Freeport Mc Moran tahun 2017, cadangan tembaga Freeport McMoran di Amerika sebenarnya masih jauh lebih besar dari lahan mereka di Indonesia. Sekali lagi, tembaga.

Cadangan tembaga di tambang Grasberg per 31 Desember 2017 hanya 25,1 miliar pound, sementara di Amerika Utara dan Amerika Selatan memiliki cadangan tembaga masing-masing sebesar 33,5 miliar pound dan 28,1 miliar pound.

Namun, satu hal yang membuat Freeport Mc Moran “tergila-gila” dengan tambang Grasberg adalah emas. Tambang Grasberg menyimpan 23,2 juta ounce cadangan emas per 31 Desember 2017, jauh lebih melimpah dari cadangan emas di Amerika Utara yang hanya 0,3 juta ounce.
Secemerlang Inilah Kilau Grasberg Bagi Freeport McMoran

Sepanjang 2017, Freeport McMoran menjual 0,98 miliar pound tembaga dan 1,54 juta ounce emas dari tambang Grasberg. Sementara, mereka menjual 1,52 miliar pound tembaga dari Amerika Utara, ditambah 1,23 miliar pound tembaga dari Amerika Selatan.


Dari situ, Freeport McMoran mengeruk pendapatan sebesar US$4,56 miliar (Rp 63,84 triliun) dari tambang Amerika Utara, US$3,69 miliar (Rp51,66 triliun) dari tambang Amerika Selatan, dan US$4,44 miliar (Rp62,16) dari tambang Grasberg.

Secemerlang Inilah Kilau Grasberg Bagi Freeport McMoran
Dari situ terlihat bahwa pendapatan dari tambang Grasberg di satu wilayah Papua saja nilai penjualan produknya menyamai pendapatan dari beberapa tambang di masing-masing benua tersebut. Menakjubkan bukan?

Sebagai informasi, lahan tambang di Amerika Utara tersebar di Arizona, Colorado, dan New Mexico. Sedangkan, di Amerika Selatan berasal dari Peru dan Chili. Dengan mengoperasikan Grasberg di Papua saja menyumbang nyaris 30% dari total pendapatan Freeport McMoran.

Catatan lainnya, pendapatan tambang Grasberg tahun 2017 juga meningkat 35% dari tahun sebelumnya. Lompatan pendapatan ini jauh lebih besar dari gabungan situs tambang di Amerika Utara (4,35%) dan di Amerika Selatan (25,51%), dalam periode yang sama.
Bagaimana dengan nilai investasi yang dikeluarkan Freeport McMoran? Dalam kurun 3 tahun terakhir, Freeport Mc Moran telah mengeluarkan capital expenditure (Capex) sejumlah US$2,8 miliar (Rp 39,2 triliun).

Nilai itu jauh mengungguli Capex di Amerika Utara dan Amerika Selatan, masing-masing sebesar US$0,62 miliar (Rp 8,68 triliun) dan US$2,2 miliar (Rp 30,8 triliun) pada periode yang sama. Sebagai catatan, Capex di tambang Grasberg merupakan yang terbesar pada 2017.
Secemerlang Inilah Kilau Grasberg Bagi Freeport McMoran
Melihat fakta-fakta di atas, jelas bahwa tambang Grasberg benar-benar merupakan aset berkilau yang membuat kinerja keuangan Freeport McMoran bersinar.

Selain menyumbang nyaris sepertiga dari pendapatan perusahaan Amerika itu, investasi yang sudah dikeluarkan untuk tambang Grasberg juga tidak sedikit dan bahkan mengungguli investasi di negara asalnya.

Tidak heran, perusahaan yang dipimpin Richard C. Adkerson ini mati-matian mempertahankan operasinya di Papua, dengan berbagai cara.

Dari data teranyar, menggunakan IUPK-S, Freeport McMoran mencatat penjualan konsolidasi tembaga sebesar 319 juta pound, dan emas 603.000 ounces dari tambang Grasberg pada tiga bulan pertama tahun ini. Angka ini meningkat dua kali lipat dari capaian kuartal-I 2017.   
Secemerlang Inilah Kilau Grasberg Bagi Freeport McMoranSumber: Freeport McMoran
Menggunakan harga rata-rata tembaga sebesar US$3,06/pound dan rerata harga emas US$1.312/ounce, secara total Freeport mendulang US$1,77 miliar (atau sekitar Rp24,65 triliun) dari hasil bumi Indonesia di sepanjang kuartal I-2018, nyaris 40% dari pendapatan di 2017.

Nilai pendapatan 3 bulan itu saja setara dengan 62% dari produk domestik regional bruto (PDRB) Provinsi Papua triwulan I-2018. Jika Freeport bisa di bawah kendali pemerintah dan dikelola secara transparan, bukan tak mungkin emas dan tembaga dari tambang Grasberg bisa lebih bermanfaat untuk membangun Papua. 
Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular