
Harga Telur Meroket, Mendag Panggil Peternak dan Pengusaha
Samuel Pablo, ²©²ÊÍøÕ¾
14 July 2018 16:02

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita akan memanggil seluruh pelaku usaha yang berkepentingan (stakeholder) di sektor peternakan dan industri telur ayam, Senin (16/7) besok.
Hal ini menyusul melonjaknya harga telur ayam di pasaran mencapai Rp 30.000/kg di beberapa daerah. Data di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional mencatat, rata-rata nasional harga telur ayam ras segar pada hari Jumat (13/7/2018) kemarin sebesar Rp 27.250/kg.
Di DKI Jakarta, harga telur bahkan tercatat lebih tinggi mencapai Rp 28.750/kg. Mendag mengklaim kenaikan harga ini dipengaruhi antara lain oleh pelemahan nilai tukar rupiah yang menyebabkan suplai telur ke pasaran menurun.
Patut diketahui, mayoritas pakan ayam ras masih dipenuhi dari impor, sehingga pelemahan rupiah terhadap dolar AS yang terjadi beberapa bulan terakhir tentu turut mengkatrol harga pakan ayam serta mempengaruhi biaya produksi peternak.
Enggar mengatakan, dirinya akan menjelaskan secara rinci kepada masyarakat perihal kenaikan ini sesudah pihaknya mendapat informasi lengkap dari seluruh stakeholder yang terdiri atas petani mandiri, layer, integrator, dan penjual pakan.
"Supaya dijelaskan kenapa ini terjadi, apakah semata-mata hanya karena nilai tukar, meski pasti ada kontribusinya karena pakan ayamnya impor. Kalau saya jelaskan sekarang validitasnya diragukan karena saya belum menerima laporan lengkapnya. Saya belum tahu berapa persen penurunan suplainya, jadi kita tunggu hari Senin," ujar Enggar seperti dikutip Sabtu (14/7/2018).
(dru) Next Article Harga Telur Ayam Diultimatum Turun Signifikan dalam 1 Minggu
Hal ini menyusul melonjaknya harga telur ayam di pasaran mencapai Rp 30.000/kg di beberapa daerah. Data di Pusat Informasi Harga Pangan Strategis (PIHPS) Nasional mencatat, rata-rata nasional harga telur ayam ras segar pada hari Jumat (13/7/2018) kemarin sebesar Rp 27.250/kg.
Di DKI Jakarta, harga telur bahkan tercatat lebih tinggi mencapai Rp 28.750/kg. Mendag mengklaim kenaikan harga ini dipengaruhi antara lain oleh pelemahan nilai tukar rupiah yang menyebabkan suplai telur ke pasaran menurun.
Enggar mengatakan, dirinya akan menjelaskan secara rinci kepada masyarakat perihal kenaikan ini sesudah pihaknya mendapat informasi lengkap dari seluruh stakeholder yang terdiri atas petani mandiri, layer, integrator, dan penjual pakan.
"Supaya dijelaskan kenapa ini terjadi, apakah semata-mata hanya karena nilai tukar, meski pasti ada kontribusinya karena pakan ayamnya impor. Kalau saya jelaskan sekarang validitasnya diragukan karena saya belum menerima laporan lengkapnya. Saya belum tahu berapa persen penurunan suplainya, jadi kita tunggu hari Senin," ujar Enggar seperti dikutip Sabtu (14/7/2018).
(dru) Next Article Harga Telur Ayam Diultimatum Turun Signifikan dalam 1 Minggu
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular