
Pedagang Pasar Ungkap 3 Penyebab Mahalnya Harga Pangan
Samuel Pablo, ²©²ÊÍøÕ¾
14 August 2018 14:15

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pedagang pasar mengungkapkan tiga hal yang membuat harga pangan seperti beras, daging, buah dan sayuran bisa mahal di pasaran terutama menjelang Lebaran dan Natal.
Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Muhammad Maulana, memaparkan tiga faktor utama itu terkait isu di suplai, pengemasan bahan pokok dan logistik.
Terkait suplai, kata dia, banyak isu yang harus dihadapi dalam rantai pasok dari produsen ke pedagang pasar. Salah satunya adalah di mana mungkin jadwal tanam di Indonesia tidak terprogram dengan baik.
"Permintaan pangan sudah jelas tapi di sisi pasokan, di pasar induk kita lihat cabai kalau banyak, banyak sekali sampai dibuang-buang kalau kosong," ujar Maulana di bilangan Senopati, Jaksel, Selasa (14/8/2018).
Isu kedua yang menyebabkan mahalnya harga pangan adalah kurangnya pengetahuan petani dalam mengemas produk sehingga menyebabkan sayuran mudah busuk.
"Petani sudah susah-susah tanamnya, eh hampir 30% di jalan rusak. Ini kan masalah," katanya.
Masalah ketiga cukup klasik yakni terkait dengan tidak efisiennya logistik di mana masih di sejumlah pelabuhan masih tidak terdapat infrastruktur pendukung seperti cold storage sehingga barang hanya disimpan di gudang biasa untuk menanti waktu berlayar.
"Yang dicecar biasanya saat mau Lebaran atau Natal ada kenaikan bahan pokok, yang disalahkan pedagang pasar memainkan harga. Padahal pedagang pasar ada di ujung rantai pasok ini," keluhnya.
(ray/ray) Next Article Ini Ketahanan Stok Pangan Saat PSBB Jabodetabek, Cukup Nggak?
Sekjen Asosiasi Pedagang Pasar Seluruh Indonesia (APPSI), Muhammad Maulana, memaparkan tiga faktor utama itu terkait isu di suplai, pengemasan bahan pokok dan logistik.
Terkait suplai, kata dia, banyak isu yang harus dihadapi dalam rantai pasok dari produsen ke pedagang pasar. Salah satunya adalah di mana mungkin jadwal tanam di Indonesia tidak terprogram dengan baik.
"Permintaan pangan sudah jelas tapi di sisi pasokan, di pasar induk kita lihat cabai kalau banyak, banyak sekali sampai dibuang-buang kalau kosong," ujar Maulana di bilangan Senopati, Jaksel, Selasa (14/8/2018).
Isu kedua yang menyebabkan mahalnya harga pangan adalah kurangnya pengetahuan petani dalam mengemas produk sehingga menyebabkan sayuran mudah busuk.
"Petani sudah susah-susah tanamnya, eh hampir 30% di jalan rusak. Ini kan masalah," katanya.
Masalah ketiga cukup klasik yakni terkait dengan tidak efisiennya logistik di mana masih di sejumlah pelabuhan masih tidak terdapat infrastruktur pendukung seperti cold storage sehingga barang hanya disimpan di gudang biasa untuk menanti waktu berlayar.
"Yang dicecar biasanya saat mau Lebaran atau Natal ada kenaikan bahan pokok, yang disalahkan pedagang pasar memainkan harga. Padahal pedagang pasar ada di ujung rantai pasok ini," keluhnya.
(ray/ray) Next Article Ini Ketahanan Stok Pangan Saat PSBB Jabodetabek, Cukup Nggak?
Most Popular