
3 Pembangkit EBT Rp 2,6 T Segera Rampungkan Skema Pembiayaan
Monica Wareza, ²©²ÊÍøÕ¾
30 August 2018 20:40

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Tiga pembangkit energi baru dan terbarukan (EBT) dengan total nilai Rp 2,6 triliun ditargetkan bisa menyelesaikan skema pembiayaan bulan depan. Pembiayaan ini difasilitasi oleh Pembiayaan Investasi Non Anggaran Pemerintah (PINA).
CEO Pina Center For Private Investment Ekoputro Adijayanto mengatakan perusahaan yang melakukan penawaran untuk membiayai dan membangun proyek tersebut berasal dari perusahaan swasta nasional. Artinya, perusahaan dalam negeri saat ini sudah mulai sadar dengan keberadaan renewable energy.
"Kita sedang siapkan shareholder agreementnya, mungkin September atau Oktober ini sudah keluar hasilnya," kata Ekoputro di Balai Kartini, Jakarta, Kamis (30/8).
Tiga proyek yang tengah dilelang saat ini antara lain dua pembangkit listrik tenaga biomass di Mentawai, Sumatera Barat berkapasitas 5 megawatt dan biomass Sintang, Kalimantan Barat berkapasitas 10 megawatt.
Kemudian, pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di Bantargebang, Jawa Barat. Dia menyebutkan potensi pembangkit lsitrik di sana sangat besar mengingat volume sampah yang lumayan besar.
Untuk pembangkit listrik di wilayah tersebut secara total berkapasitas 34,6 megawat. Namun untuk tahap pertama pemerintah baru melelang untuk kapasitas sebesar 19 megawatt. Pembangikit ini, kata Eko, bagian dari proyek 35 ribu Megawatt.
"Difokuskan di pulau terpencil yang tidak mudah terhampar transmisi listrik tapi ada potensi terutama biomass dan sampah di perkotaan," jelasnya.
(gus) Next Article 6 Proyek Infrastruktur Dapat Pendanaan PINA Rp 47 T
CEO Pina Center For Private Investment Ekoputro Adijayanto mengatakan perusahaan yang melakukan penawaran untuk membiayai dan membangun proyek tersebut berasal dari perusahaan swasta nasional. Artinya, perusahaan dalam negeri saat ini sudah mulai sadar dengan keberadaan renewable energy.
Tiga proyek yang tengah dilelang saat ini antara lain dua pembangkit listrik tenaga biomass di Mentawai, Sumatera Barat berkapasitas 5 megawatt dan biomass Sintang, Kalimantan Barat berkapasitas 10 megawatt.
Kemudian, pembangkit listrik tenaga sampah (PLTSa) di Bantargebang, Jawa Barat. Dia menyebutkan potensi pembangkit lsitrik di sana sangat besar mengingat volume sampah yang lumayan besar.
Untuk pembangkit listrik di wilayah tersebut secara total berkapasitas 34,6 megawat. Namun untuk tahap pertama pemerintah baru melelang untuk kapasitas sebesar 19 megawatt. Pembangikit ini, kata Eko, bagian dari proyek 35 ribu Megawatt.
"Difokuskan di pulau terpencil yang tidak mudah terhampar transmisi listrik tapi ada potensi terutama biomass dan sampah di perkotaan," jelasnya.
(gus) Next Article 6 Proyek Infrastruktur Dapat Pendanaan PINA Rp 47 T
Most Popular