²©²ÊÍøÕ¾

Saat Rubel Menguat, Obligasi Rusia Justru Merosot

Ester Christine Natalia, ²©²ÊÍøÕ¾
07 September 2018 19:35
Rubel Rusia menguat namun obligasinya justru merosot karena kekhawatiran pasar
Foto: Mata uang Rubel Rusia. (REUTERS/Eduard Korniyenko)
Moscow, ²©²ÊÍøÕ¾- Mata uang Rusia, Rubel, akhirnya menguat sejak 2,5 tahun terakhir berada di posisi terendahnya pada Jumat (7/9/2018). Di sisi lain obligasi pemerintah justru anjlok ke titik terendah sejak penurunan beberapa bulan terakhir.

Penurunan terjadi karena pasar termakan isu sanksi-sanksi tambahan yang akan dijatuhkan oleh pihak Barat. Rubel menguat 0,5% terhadap dolar ke posisi 68,90 pada pukul 09:15 GMT, naik dari 69,64 di hari Kamis (6/9/2018) yang merupakan level terendah sejak Maret 2016.

Sementara terhadap euro, rubel menguat 0,3% menjadi 80,24 setelah menyentuh level 80,85 di hari Kamis, posisi yang juga terendah sejak Maret 2016.



Rubel tertekan pekan ini karena kekhawatiran bertambahnya sanksi-sanksi Barat setelah Inggris mengungkapkan rincian tentang serangan racun syaraf Salisbury.Para anggota dewan AS, yang sudah mendiskusikan kemungkinan sanksi-sanksi baru terhadap Russia karena ikut campur di dalam pemilu AS, mengatakan mereka mungkin mempertimbangkan langkah-langkah yang menargetkan utang luar negeri, kekayaan atau pemimpin bisnis yang terhubung secara politik.

"Kemungkinan memperkenalkan larangan membeli utang luar negeri Rusia yang baru sudah meningkat," kata para analis Promsvyazbank.

Dalam beberapa pekan ke depan, sampai informasi spesifik terkait paket-paket sanksi baru muncul, pasar akan tetap sangat gelisah dan bereaksi terhadap tingginya ketidakpastian," kata Nordea Bank dalam sebuah catatan.

Imbal hasil (yield) obligasi pemerintah tenor 10 tahun yang dikenal dengan nama OFZ naik menjadi 9,21% untuk pertama kalinya sejak April 2016 seraya harga turun.

Konstantin Vyshkovsky, Kepala Departemen Utang di Kementerian Keuangan, mengatakan dia berharap pasar akan tenang. Dia juga mengatakan segala bentuk intervensi negara di pasar OFZ hanya bisa menjadi langkah darurat jangka pendek.

Para pejabat kementerian mengatakan pada hari Kamis bahwa kementerian memiliki alat yang bertujuan untuk menenangkan gejolak pasar, dan kemungkinan mempertimbangkan intervensi ke pasar obligasi sekunder dalam negeri OFZ jika diperlukan.

Bank sentral juga ikut turun tangan dengan mengatakan ada berbagai alasan untuk mempertimbangkan kenaikan suku bunga secepatnya pekan depan. Saham-saham Rusia bervariasi. Indeks RTS yang berdenominasi dolar naik 0,15% menjadi 1.055,8 poin, sementara indeks Rusia MOEX berbasis rubel turun 0,5% menjadi 2.309,7 poin.


(gus) Next Article Bank Sentral Rusia Cetak Uang Kertas Khusus Piala Dunia 2018

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular