
Internasional
NAFTA Baru Terbentuk, Dana Bailout Petani AS Bakal Berkurang?
Roy Franedya, ²©²ÊÍøÕ¾
10 October 2018 08:01

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Jumlah dana talangan yang diberikan pemerintah Donald Trump pada petani AS berpotensi turun setelah tercapainya kesepakatan dagang baru di kawasan Amerika Utara.
Hal ini diungkapkan Menteri Pertanian AS Sonny Perdue, Selasa (10/10/2018) kepada Reuters. Donald Trump menyiapkan paket kebijakan bantuan petani sebesar US$12 miliar.
"Kami akan menghitung ulang saat kesepakatan Amerika Utara berjalan," ujar Perdue dalam sebuah wawancara telepon dengan Reuters, mengenai tahap kedua dari kompensasi yang direncanakan, diperkirakan nilainya sekitar US$ 6 miliar. Program bantuan ini pertama kali diumumkan pada bulan Juli setelah AS dan China memberlakukan tarif perdagangan masing-masing impor lainnya.
China secara tradisional telah menjadi pembeli terbesar produk pertanian AS tetapi sebagian besar produk tersebut sudah kurang kompetitif harganya karena Tiongkok menerapkan tarif balasan atas kebijakan kenaikan tarif pada produk China yang dibuat Trump.
Paket bantuan termasuk pembayaran tunai untuk petani kedelai, sorgum, jagung, gandum, kapas, susu dan babi. USDA telah menjabarkan alokasi US$6 miliar pertama pada akhir Agustus.
Perdue mengatakan kondisi telah berubah setelah Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA) tercapai, perubahan perjanjian perdagangan NAFTA antara ketiga negara.
"Jika tarifnya turun dan dampak tarif berkurang maka akan berdampak pada upaya mitigasi karena upaya mitigasi didasarkan pada fakta bahwa mereka akan terkena dampak," katanya.
Para petani Amerika belum melihat manfaat penuh dari kesepakatan baru berarti mereka masih menghadapi hambatan tarif ketika berdagang dengan Kanada dan Meksiko. Kesepakatan baru itu juga tidak mengatasi kerugian akibat perang dagang dengan Cina.
Pada akhir Mei, administrasi Trump mengumumkan tarif 25 persen untuk impor baja dan 10 persen untuk impor aluminium, yang mendorong pembalasan dari mitra dagang utama termasuk Kanada dan Meksiko.
Perdue mengatakan pembicaraan untuk menghapus tarif baja dan aluminium baru saja dimulai.
"Presiden merasa tarif sangat berperan dalam membawa Kanada ke meja perundingan. Sekarang setelah kita memiliki kesepakatan, saya percaya kegunaan mereka terkait kedua negara itu telah berkurang dan saya pikir kita harus kembali ke hubungan sebelumnya dengan tidak ada tarif untuk baja dan aluminium, "katanya.
(roy/roy) Next Article 73 Orang Tewas Akibat Ledakan Pipa Minyak di Meksiko
Hal ini diungkapkan Menteri Pertanian AS Sonny Perdue, Selasa (10/10/2018) kepada Reuters. Donald Trump menyiapkan paket kebijakan bantuan petani sebesar US$12 miliar.
"Kami akan menghitung ulang saat kesepakatan Amerika Utara berjalan," ujar Perdue dalam sebuah wawancara telepon dengan Reuters, mengenai tahap kedua dari kompensasi yang direncanakan, diperkirakan nilainya sekitar US$ 6 miliar. Program bantuan ini pertama kali diumumkan pada bulan Juli setelah AS dan China memberlakukan tarif perdagangan masing-masing impor lainnya.
Paket bantuan termasuk pembayaran tunai untuk petani kedelai, sorgum, jagung, gandum, kapas, susu dan babi. USDA telah menjabarkan alokasi US$6 miliar pertama pada akhir Agustus.
Perdue mengatakan kondisi telah berubah setelah Perjanjian Amerika Serikat-Meksiko-Kanada (USMCA) tercapai, perubahan perjanjian perdagangan NAFTA antara ketiga negara.
"Jika tarifnya turun dan dampak tarif berkurang maka akan berdampak pada upaya mitigasi karena upaya mitigasi didasarkan pada fakta bahwa mereka akan terkena dampak," katanya.
Para petani Amerika belum melihat manfaat penuh dari kesepakatan baru berarti mereka masih menghadapi hambatan tarif ketika berdagang dengan Kanada dan Meksiko. Kesepakatan baru itu juga tidak mengatasi kerugian akibat perang dagang dengan Cina.
Pada akhir Mei, administrasi Trump mengumumkan tarif 25 persen untuk impor baja dan 10 persen untuk impor aluminium, yang mendorong pembalasan dari mitra dagang utama termasuk Kanada dan Meksiko.
Perdue mengatakan pembicaraan untuk menghapus tarif baja dan aluminium baru saja dimulai.
"Presiden merasa tarif sangat berperan dalam membawa Kanada ke meja perundingan. Sekarang setelah kita memiliki kesepakatan, saya percaya kegunaan mereka terkait kedua negara itu telah berkurang dan saya pikir kita harus kembali ke hubungan sebelumnya dengan tidak ada tarif untuk baja dan aluminium, "katanya.
(roy/roy) Next Article 73 Orang Tewas Akibat Ledakan Pipa Minyak di Meksiko
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular