
Unilever & Wilmar Pilih Pelabuhan Kuala Tanjung untuk Ekspor
Ranny Virginia Utami, ²©²ÊÍøÕ¾
19 November 2018 15:35

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pelabuhan Kuala Tanjung di Sumatera Utara siap diuji coba untuk ekspor mulai bulan depan. Progres proyek pelabuhan baru itu kini sudah mencapai 99,5%.
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sendiri menargetkan operasional penuh pelabuhan ini dilakukan pada awal 2019.
Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana, mengungkapkan saat ini Pelabuhan Kuala Tanjung masuk dalam tahap pelengkapan alat, seperti RTG (Rubber Tyred Gantry) atau alat bongkar muat kontainer dan CC (Container Crane).
"Sembilan RTG sudah ada di Kuala Tanjung dan 3 CC dalam proses pengiriman yang diperkirakan akan tiba minggu kedua Desember. Kami upayakan minggu pertama (Desember) sudah uji coba untuk ekspor dari Kuala Tanjung," kata Bambang di Hotel Borobudur Jakarta, Senin (19/11/2018).
Pelindo I diketahui tengah bernegosiasi dengan tiga perusahaan untuk bekerja sama melakukan ekspor melalui Pelabuhan Kuala Tanjung. Bambang mengaku, ketiga perusahaan tersebut adalah Unilever, Wilmar dan Pabrik Rokok di Siantar.
"Jadi kargo ketiga pabrik ini lokasinya ternyata berdekatan dengan Kuala Tanjung sehingga lebih murah kalau lewat sini," ujarnya.
Unilever sendiri, kata Bambang, berkomitmen untuk melakukan ekspor sebanyak 400 kontainer per minggu. Sementara untuk Wilmar dan Pabrik Rokok di Siantar, Bambang berharap pengiriman masing-masing dapat mencapai 200 kontainer dan 50-100 kontainer per minggu.
"Kami mengharapkan minimal ekpor dari Kuala Tanjung ini bisa 500-600 kontainer per minggu yang bisa diangkut," kata Bambang.
Lebih lanjut Bambang menyampaikan, tujuan ekspor dari ketiga perusahaan ini masih pada wilayah Asia Utara, seperti Taiwan dan China.
Sejauh ini, proses perizinan baik dari Kementerian Perhubungan dan Kantor Bea Cukai sudah di tangan. Bambang mengatakan fokus Pelindo I sekarang hanya tinggal mematangkan pelaksanaan kegiatan muatan agar pelabuhan dapat beroperasi penuh awal 2019.
(ray) Next Article Zero Kecelakaan Kerja, Pelindo III Diganjar Penghargaan K3
PT Pelabuhan Indonesia I (Persero) sendiri menargetkan operasional penuh pelabuhan ini dilakukan pada awal 2019.
Direktur Utama Pelindo I, Bambang Eka Cahyana, mengungkapkan saat ini Pelabuhan Kuala Tanjung masuk dalam tahap pelengkapan alat, seperti RTG (Rubber Tyred Gantry) atau alat bongkar muat kontainer dan CC (Container Crane).
Pelindo I diketahui tengah bernegosiasi dengan tiga perusahaan untuk bekerja sama melakukan ekspor melalui Pelabuhan Kuala Tanjung. Bambang mengaku, ketiga perusahaan tersebut adalah Unilever, Wilmar dan Pabrik Rokok di Siantar.
"Jadi kargo ketiga pabrik ini lokasinya ternyata berdekatan dengan Kuala Tanjung sehingga lebih murah kalau lewat sini," ujarnya.
Unilever sendiri, kata Bambang, berkomitmen untuk melakukan ekspor sebanyak 400 kontainer per minggu. Sementara untuk Wilmar dan Pabrik Rokok di Siantar, Bambang berharap pengiriman masing-masing dapat mencapai 200 kontainer dan 50-100 kontainer per minggu.
"Kami mengharapkan minimal ekpor dari Kuala Tanjung ini bisa 500-600 kontainer per minggu yang bisa diangkut," kata Bambang.
Lebih lanjut Bambang menyampaikan, tujuan ekspor dari ketiga perusahaan ini masih pada wilayah Asia Utara, seperti Taiwan dan China.
Sejauh ini, proses perizinan baik dari Kementerian Perhubungan dan Kantor Bea Cukai sudah di tangan. Bambang mengatakan fokus Pelindo I sekarang hanya tinggal mematangkan pelaksanaan kegiatan muatan agar pelabuhan dapat beroperasi penuh awal 2019.
(ray) Next Article Zero Kecelakaan Kerja, Pelindo III Diganjar Penghargaan K3
Most Popular