
Tutup Tahun 2018, Bulog Simpan Beras Pemerintah 2,1 Juta Ton
Muhammad Choirul Anwar, ²©²ÊÍøÕ¾
03 January 2019 11:32

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Perum Bulog melaporkan telah melakukan pengadaan sebanyak 3,2 juta ton setara beras. Dari jumlah tersebut, Bulog masih menyimpan stok beras Cadangan Beras Pemerintah (CBP) di akhir tahun 2018 sebanyak 2,1 juta ton setara beras.
Angka CBP tersebut merupakan yang terbesar yang pernah dikelola Bulog dalam lima tahun terakhir. Adapun stok akhir di tahun 2018 untuk komoditas lainnya, yaitu gula pasir sebanyak 477 ribu ton, jagung 53 ribu ton, daging kerbau 5,8 ribu ton, dan minyak goreng 2,6 ribu kiloliter.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menegaskan Bulog konsisten menjalankan berbagai penugasan dari pemerintah untuk menjaga kedaulatan pangan. Upaya mewujudkan kedaulatan pangan melalui stabilisasi harga dilakukan dari hulu hingga ke hilir.
"Kami menyadari, bahwa keberhasilan menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras dan pangan pokok lainnya di seluruh daerah akan tercipta bila dilakukan secara bersama dengan dukungan seluruh pihak, serta dilakukan dengan perhitungan yang matang dari aspek hulu hingga hilir," kata Buwas, sapaan akrabnya.
Di sisi hulu, Bulog menyerap hasil produksi petani dalam negeri di seluruh pelosok Indonesia dan bekerja sama dengan TNI dalam gerakan Serap Gabah Petani (Sergap). Sementara di sisi hilir, Bulog menggeber pemeratan stok pangan ke seluruh pelosok Indonesia dan stabilisasi harga pangan melalui operasi pasar yang dilakukan sepanjang waktu.
Selain itu, Bulog juga menyalurkan Bantuan Sosial Rastra, penyaluran bantuan pangan untuk korban bencana alam, pasokan program BPNT (Bantuan Pangan Non-Tunai). Sejalan dengan itu juga menjual komoditas pangan pokok murah berkualitas melalui berbagai saluran komersial Bulog.
Inflasi
Beras sebagai pangan pokok masyarakat Indonesia memiliki andil sebesar 0,13 % terhadap inflasi di tahun 2018. Buwas mengklaim, Bulog berhasil menstabilkan harga pangan pokok.
Stabilisasi meliputi beras umum selama tahun 2018 ada di kisaran Rp 11.606/kg, gula pasir Rp 13.676/kg, dan daging sapi Rp 114.195/kg, serta jagung Rp 7.316/kg. "Sesuai dengan penugasan pemerintah dan amanat UUD, Perum Bulog terus melakukan tugas-tugasnya demi mewujudkan kedaulatan pangan," lanjutnya.
Dia menyebut, penyaluran Bansos Rastra mencapai 1,2 juta ton, serta pengelolaan CBP untuk Operasi Pasar sebanyak 544 ribu ton merupakan stabilisasi harga dengan jumlah terbesar selama sepuluh tahun terakhir.
Adapun CBP bencana alam sebanyak 6.953 ton. Di antaranya digunakan untuk korban bencana alam di Palu dan Donggala (Sulawesi Tengah), dan Lombok (NTB).
Memasuki tahun 2019, Bulog memastikan ketahanan stok dapat terus terjaga dan Operasi Pasar terus dilakukan. "Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran di masyarakat dan gejolak harga di pasar, serta menjamin hasil panen petani dapat diserap sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan," kata Buwas.
(miq/miq) Next Article Bulog Butuh Duit Rp 19 Triliun, Buat Apa Ya?
Angka CBP tersebut merupakan yang terbesar yang pernah dikelola Bulog dalam lima tahun terakhir. Adapun stok akhir di tahun 2018 untuk komoditas lainnya, yaitu gula pasir sebanyak 477 ribu ton, jagung 53 ribu ton, daging kerbau 5,8 ribu ton, dan minyak goreng 2,6 ribu kiloliter.
Direktur Utama Perum Bulog, Budi Waseso, menegaskan Bulog konsisten menjalankan berbagai penugasan dari pemerintah untuk menjaga kedaulatan pangan. Upaya mewujudkan kedaulatan pangan melalui stabilisasi harga dilakukan dari hulu hingga ke hilir.
"Kami menyadari, bahwa keberhasilan menjaga ketersediaan pasokan dan stabilisasi harga beras dan pangan pokok lainnya di seluruh daerah akan tercipta bila dilakukan secara bersama dengan dukungan seluruh pihak, serta dilakukan dengan perhitungan yang matang dari aspek hulu hingga hilir," kata Buwas, sapaan akrabnya.
![]() |
Di sisi hulu, Bulog menyerap hasil produksi petani dalam negeri di seluruh pelosok Indonesia dan bekerja sama dengan TNI dalam gerakan Serap Gabah Petani (Sergap). Sementara di sisi hilir, Bulog menggeber pemeratan stok pangan ke seluruh pelosok Indonesia dan stabilisasi harga pangan melalui operasi pasar yang dilakukan sepanjang waktu.
Selain itu, Bulog juga menyalurkan Bantuan Sosial Rastra, penyaluran bantuan pangan untuk korban bencana alam, pasokan program BPNT (Bantuan Pangan Non-Tunai). Sejalan dengan itu juga menjual komoditas pangan pokok murah berkualitas melalui berbagai saluran komersial Bulog.
Inflasi
Beras sebagai pangan pokok masyarakat Indonesia memiliki andil sebesar 0,13 % terhadap inflasi di tahun 2018. Buwas mengklaim, Bulog berhasil menstabilkan harga pangan pokok.
Stabilisasi meliputi beras umum selama tahun 2018 ada di kisaran Rp 11.606/kg, gula pasir Rp 13.676/kg, dan daging sapi Rp 114.195/kg, serta jagung Rp 7.316/kg. "Sesuai dengan penugasan pemerintah dan amanat UUD, Perum Bulog terus melakukan tugas-tugasnya demi mewujudkan kedaulatan pangan," lanjutnya.
![]() |
Dia menyebut, penyaluran Bansos Rastra mencapai 1,2 juta ton, serta pengelolaan CBP untuk Operasi Pasar sebanyak 544 ribu ton merupakan stabilisasi harga dengan jumlah terbesar selama sepuluh tahun terakhir.
Adapun CBP bencana alam sebanyak 6.953 ton. Di antaranya digunakan untuk korban bencana alam di Palu dan Donggala (Sulawesi Tengah), dan Lombok (NTB).
Memasuki tahun 2019, Bulog memastikan ketahanan stok dapat terus terjaga dan Operasi Pasar terus dilakukan. "Sehingga tidak perlu ada kekhawatiran di masyarakat dan gejolak harga di pasar, serta menjamin hasil panen petani dapat diserap sesuai dengan Harga Pembelian Pemerintah (HPP) yang telah ditetapkan," kata Buwas.
(miq/miq) Next Article Bulog Butuh Duit Rp 19 Triliun, Buat Apa Ya?
Most Popular