
Lengserkan Rokan, Ini Profil Blok Minyak Raksasa RI di 2019
Gustidha Budiartie, ²©²ÊÍøÕ¾
11 January 2019 12:53

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Blok Rokan yang dikelola oleh Chevron kini tak lagi jadi blok dengan produksi terbanyak di Indonesia. Julukan blok minyak raksasa kini jatuh ke blok Cepu yang dikelola oleh Exxonmobil.
Berdasar data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) dalam rapat di Komisi VII DPR RI, hari ini, diketahui produksi dan lifting blok Rokan merosot signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan di bawah 200 ribu barel per hari.
Dalam profil lifting SKK Migas per 3 Januari 2019, blok Rokan di tahun ini diproyeksi hanya bisa berkontribusi 190 ribu barel per hari. Turun 9% dibanding realisasi 2018 yang bisa mencapai 209 ribu barel per hari.Â
Blok minyak dengan kontribusi tertinggi di 2019, menurut proyeksi SKK Migas, adalah blok Cepu yang dikelola oleh Exxonmobil. SKK menghitung di tahun ini, blok Cepu bisa berkontribusi hingga 216 ribu barel per hari. Naik dibanding realisasi 2018 dengan 208 ribu barel sehari.Â
Bahkan, blok Cepu bisa jadi memproduksi minyak hingga 220 ribu barel/hari dengan mengoperasikan lapangan Kedung Keris di tahun ini. Sebelumnya, Exxon hanya andalkan produksi dari lapangan Banyu Urip.
Vice President Public and Government Affair Exxonmobil Erwin Maryoto mengatakan persiapan dan pengeboran untuk Kedung Keris sudah berjalan. "Dikerjakan di awal tahun, makanya bisa on stream akhir tahun," kata dia dijumpai di Gedung DPR, Kamis (10/1/2019).
Ia mengatakan produksi kedua lapangan ini jika dikombinasikan bisa mencapai 220 ribu barel per hari, meski terkadang ada kendala shutdown. "Stabilnya di atas 210 ribu barel sehari," jelasnya.
KKKS Cepu diteken pada 17 September 2005, mencakup wilayah kontrak Cepu di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Terdiri dari Exxonmobil Cepu Limited (EMCL), Ampolex Cepu Pte Ltd, PT Pertamina EP Cepu dan empat BUMD; PT Sarana Patra Hulu Cepu (Jateng), PT Asri Dharma Sejahteran (Bojonegoro), PT Blora Patragas Hulu (Blora), dan PT Petrogas Jatim Utama Cendana (Jatim) yang tergabung jadi kontraktor di bawah KKS Cepu.
Exxonmobil memegang 45% dari total saham partisipasi Blok Cepu dan akan beroperasi hingga 2035. Exxon sekaligus jadi operator di blok ini.
Dua Lapangan Andalan
Lapangan yang jadi andalan dan pertama ditemukan adalah lapangan Banyu Urip dengan cadangan mencapai 450 juta barel dan puncak produksi 165 ribu barel sehari. Mulai berproduksi pada 2008 dan mencapai kapasitas 20 ribu barel sehari di 2009, hingga terus naik sampai sekarang. Tahun 2011, Exxon kemudian menemukan cadangan baru di lapangan Kedung Keris.
(gus) Next Article Duo Raksasa Migas AS Digosipkan Mau Cabut, RI Tak Seksi Lagi?
Berdasar data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) dalam rapat di Komisi VII DPR RI, hari ini, diketahui produksi dan lifting blok Rokan merosot signifikan dibanding tahun-tahun sebelumnya. Bahkan di bawah 200 ribu barel per hari.
Blok minyak dengan kontribusi tertinggi di 2019, menurut proyeksi SKK Migas, adalah blok Cepu yang dikelola oleh Exxonmobil. SKK menghitung di tahun ini, blok Cepu bisa berkontribusi hingga 216 ribu barel per hari. Naik dibanding realisasi 2018 dengan 208 ribu barel sehari.Â
Bahkan, blok Cepu bisa jadi memproduksi minyak hingga 220 ribu barel/hari dengan mengoperasikan lapangan Kedung Keris di tahun ini. Sebelumnya, Exxon hanya andalkan produksi dari lapangan Banyu Urip.
Vice President Public and Government Affair Exxonmobil Erwin Maryoto mengatakan persiapan dan pengeboran untuk Kedung Keris sudah berjalan. "Dikerjakan di awal tahun, makanya bisa on stream akhir tahun," kata dia dijumpai di Gedung DPR, Kamis (10/1/2019).
Ia mengatakan produksi kedua lapangan ini jika dikombinasikan bisa mencapai 220 ribu barel per hari, meski terkadang ada kendala shutdown. "Stabilnya di atas 210 ribu barel sehari," jelasnya.
KKKS Cepu diteken pada 17 September 2005, mencakup wilayah kontrak Cepu di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Terdiri dari Exxonmobil Cepu Limited (EMCL), Ampolex Cepu Pte Ltd, PT Pertamina EP Cepu dan empat BUMD; PT Sarana Patra Hulu Cepu (Jateng), PT Asri Dharma Sejahteran (Bojonegoro), PT Blora Patragas Hulu (Blora), dan PT Petrogas Jatim Utama Cendana (Jatim) yang tergabung jadi kontraktor di bawah KKS Cepu.
Exxonmobil memegang 45% dari total saham partisipasi Blok Cepu dan akan beroperasi hingga 2035. Exxon sekaligus jadi operator di blok ini.
Dua Lapangan Andalan
Lapangan yang jadi andalan dan pertama ditemukan adalah lapangan Banyu Urip dengan cadangan mencapai 450 juta barel dan puncak produksi 165 ribu barel sehari. Mulai berproduksi pada 2008 dan mencapai kapasitas 20 ribu barel sehari di 2009, hingga terus naik sampai sekarang. Tahun 2011, Exxon kemudian menemukan cadangan baru di lapangan Kedung Keris.
![]() |
(gus) Next Article Duo Raksasa Migas AS Digosipkan Mau Cabut, RI Tak Seksi Lagi?
Most Popular