²©²ÊÍøÕ¾

Produksi Minyak Pertamina Mulai Salip Chevron

Anastasia Arvirianty, ²©²ÊÍøÕ¾
30 August 2018 12:46
Kontribusi produksi minyak Pertamina ke RI kini mulai melampaui Chevron.
Foto: Istimewa via Pertamina
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾- Kontribusi produksi minyak PT Pertamina (Persero) menunjukkan peningkatan sampai pada paruh pertama tahun ini, melampaui porsi produksi dari Chevron Pasific Indonesia.

Berdasarkan data Kementerian ESDM terkait produksi minyak nasional, porsi produksi minyak Pertamina menunjukkan peningkatan sejak 2016 hingga di semester I-2018 ini. Porsi ini meliputi produksi JOB, BOB, dan Blok Cepu.



Sampai pada Juli 2018, porsi produksi minyak Pertamina ada di 35%, naik dari porsi di 2017 yang ada di 29%. Porsi ini melampaui peringkat Chevron yang turun ke 27% dari porsi produksi di 2017 yang sebesar 28%. 

Adapun, data menunjukkan, porsi produksi minyak Chevron cenderung mengalami penurunan sejak 2011, dari 40% ke 27% di Juli 2018. 

Turunnya performa Chevron ini tak lepas dari merosotnya produksi di blok Rokan. Dari Rapat Dengar Pendapat (RDP) di Komisi VII DPR, data Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Usaha Hulu Migas (SKK Migas) mencatat penurunan produksi cukup signifikan.

Dari asumsi bisa sumbang 220 ribu barel sehari, di akhir tahun blok ini malah diperkirakan tak sanggup produksi sampai 200 ribu barel sehari. Hanya 179 ribu barel per hari, maksimal.

Selain Pertamina dan Chevron, berikut porsi produksi nasional produsen minyak lainnya sampai pada Juli 2018, yakni:

1. EMCL: 15%
2. CNOOC SES Ltd: 4%
3. Conoco Philips Indonesia Ltd/Medco Natuna: 2%
4. Lainnya: 17%



Sebelumnya, PT Pertamina (Persero) telah melaporkan kinerja selama paruh tahun 2018 kepada Dewan Perwakilan Rakyat (DPR RI). Adapun yang dilaporkan mulai dari realisasi produksi hulu minyak dan gas bumi (Migas) hingga pelaksanaan program Biodisel 20% (B20) yang akan mulai diimplementasikan pada 1 September 2018.

Dari data yang dipaparkan Pertamina, produksi migas dalam negeri perseroan hingga Juli 2018 telah mencapai 752 ribu barel setara minyak per hari. Capaian ini jauh lebih tinggi dari produksi migas selama 2017 (full year) yang hanya mencapai 542 ribu barel setara minyak per hari.

Kenaikan ini juga dikarenakan perseroan yang pada awal tahun 2018 telah mengambil alih Blok Mahakam. Selain itu, Pertamina menang telah berupaya meningkatkan produksinya sejak 2014 ke 2018.

Di samping itu, peningkatan produksi minyak menjadi tugas berat Pertamina di bawah Direktur Utama barunya, yakni Nicke Widyawati yang sebelumnya menjabat sebagai pelaksana tugas Direktur Utama. 

Di Merak, Menteri BUMN Rini Soemarno mengatakan tugas Nicke cukup berat. "Target tahun depan minyak yang diproduksi RI bisa diserap semua oleh Pertamina, sehingga kita hanya mengambil tambahan blending dari luar. Tanggung jawab Bu Nicke cukup berat," kata dia, kemarin. 
(gus) Next Article Ini Sebab Produksi Minyak Pertamina Bisa Salip Chevron

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular