²©²ÊÍøÕ¾

Demo Berakhir di Kantor Jokowi, Ini Asa Terakhir Pak Pos

Muhammad Choirul Anwar, ²©²ÊÍøÕ¾
06 February 2019 16:33
Mereka membubarkan diri setelah menyampaikan sejumlah orasi.
Foto: Ratusan Serikat Pekerja Pos Indonesia melakukan aksi di depa Kantor Regional IV PT. Pos Indonesia (Persero) di Jln. Gedung Kesenian Jakarta, Rabu (6/2/2019). Mereka menuntut Kementerian BUMN melakukan pergantian jajaran direksi PT Pos Indonesia. (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Demonstrasi pegawai PT Pos Indonesia (Persero) yang tergabung dalam Serikat Pekerja Pos Indonesia Kuat Bermartabat (SPPIKB) berakhir di seberang Istana Negara, depan Monumen Nasional (Monas), Rabu (6/2/2019).

Mereka membubarkan diri setelah menyampaikan sejumlah orasi. Sebelumnya, massa juga sempat beraudiensi dengan perwakilan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN), sebelum beranjak ke arah istana.

Ketua Umum SPPIKB Akhmad Qomarudin, menekankan bahwa aksi semacam ini bukan kali pertama dilakukan. "Kami beberapa kali diterima di Kementerian, bahwa akan lakukan pergantian, kami akan kawal terus," ungkapnya.

Dia juga berharap Presiden Joko Widodo (Jokowi) tidak diam. Dia ingin, sebagai kepala negara Jokowi harus turun tangan untuk menyelamatkan PT Pos Indonesia dari jurang kehancuran.

"Kami menginginkan bapak presiden Joko Widodo turun tangan, untuk keberlangsungan penyelamatan PT pos Indonesia, karena punya sejarah panjang ya perusahaan kita," tandasnya.
Demo Berakhir di Kantor Jokowi, Ini Asa Terakhir Pak PosFoto: Ratusan Serikat Pekerja Pos Indonesia melakukan aksi di depa Kantor Regional IV PT. Pos Indonesia (Persero) di Jln. Gedung Kesenian Jakarta, Rabu (6/2/2019). Mereka menuntut Kementerian BUMN melakukan pergantian jajaran direksi PT Pos Indonesia. (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)

Akhmad Qomarudin menggarisbawahi langkah efisiensi dari direksi yang terkesan tebang pilih. Dia menilai, selama ini banyak pemotongan hak-hak karyawan di kalangan bawah, seperti uang makan, uang lembur, dan anggaran jasmani-rohani.

Di sisi lain, efisiensi serupa tidak diterapkan pada jajaran manajemen atas. "Tetapi tidak dilakukan efisiensi menyeluruh sampai ke tingkat atas.
Terakhir ada laba berjalan di 2017 sebesar Rp 355 miliar, ketika kami minta [uang] jaspro [jasa produksi], perusahaan juga sampai saat ini tidak memberikan," keluhnya.

Di sisi lain, direksi juga dinilai tidak terbuka dalam mensosialisasikan program kerja perusahaan. Dia ingin, PT Pos Indonesia dipimpin orang yang berkontraksi menahkodai tata kelola perusahaan.

"Ini perusahaan besar, harus bersaing dengan swasta, harus bisa memilih mana layanan LPU [Layanan Pos Universal] yang disubsidi pemerintah, mana yang komersil, yang harus bersama-sama kita capai agar mensukseskan program perusahaan untuk bersaing dengan swasta," tandasnya.

"Saya belum mendapatkan riil berapa, kita ingin pemimpin yang bisa memberikan manajerial, tata kelola dengan baik," pungkasnya.

Demo Berakhir di Kantor Jokowi, Ini Asa Terakhir Pak PosFoto: Serikat Pekerja Pos Indonesia (²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Choirul Anwar)


Sebelumnya saat berorasi di seberang Istana Negara, seorang orator mewakili Pak Pos yang hadir dari seluruh Indonesia, menyampaikan permohonan kepada Jokowi.

"Pak Jokowi, kami datang dari Sabang sampai Merauke. Datang untuk menyampaikan aspirasi kami bahwa kami telah tertindas. PT Pos Indonesia, BUMN yang sudah berdiri sejak lama, tapi saat ini kami merasa terdzolimi pak Jokowi, tolong Pak Jokowi terima perwakilan kami," ujarnya dalam orasi, Rabu (6/2/2019).

Massa menilai, sebagai karyawan perusahaan pelat merah, seharusnya nasibnya lebih dilindungi. Namun yang terjadi saat ini justru sebaliknya, yang bahkan membuat gaji karyawan bulan Februari 2019 sempat tertunda.

"Tolong Pak Jokowi atau perwakilannya, atau pak Moeldoko. Kami anak-anakmu juga yang perlu diperhatikan," paparnya.
Simak paparan soal utang BUMN di bawah ini.

[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]


(miq/miq) Next Article Masuk ke Bisnis Emas, PT Pos Luncurkan Layanan Pos Gold

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular