²©²ÊÍøÕ¾

Liverpool vs Barcelona dalam Angka, yang Kelima Ngenes

Hidayat Setiaji, ²©²ÊÍøÕ¾
08 May 2019 14:54
Liverpool vs Barcelona dalam Angka, yang Kelima <i>Ngenes</i>
Juergen Klopp, Manajer Liverpool (REUTERS/Kai Pfaffenbach)
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Luar biasa. Klub sepak bola asal Inggris, Liverpool, kembali mencatat sejarah. Ìý

Dini hari tadi waktu Indonesia, Liverpool sukses mengalahkan Barcelona (Spanyol) dengan skor 4-0. Luar biasa, karena kemenangan itu membawa Liverpool ke final Liga Champions Eropa.Ìý

Di leg I, Jordan Henderson dan kolega kalah telak 3-0. Jadi memang butuh kemenangan minimal 4-0 untuk bisa menyingkirkan Lionel Messi dan sejawat dari arena kompetisi antar klub paling elit di Benua Biru.Ìý

Siapa yang berani memperkirakan Liverpool bisa melakukannya? Satu, Liverpool melawan Barcelona yang notabene adalah salah satu klub terkuat di Eropa. Menang 4-0 lawan Barcelona adalah misi yang Ethan Hunt pun harus pikir-pikir untuk mengambilnya.Ìý

Dua, Si Merah tampil tanpa dua penyerang andalannya, Mohamed Salah dan Roberto Firmino. Keduanya digantikan oleh pemain yang lebih banyak duduk di bangku cadangan, Divock Origi dan Xherdan Shaqiri.Ìý

Namun Liverpool berhasil mengatasi semua kendala itu. Liverpool berhasil melakukan salah satu remontada alias comeback terbaik sepanjang sejarah Liga Champions.Ìý


Selain remontadaÌýitu, ada beberapa fakta menarik di balik kemenangan skuat asuhan Juergen Klopp. Apa saja itu?Ìý


(BERLANJUT KE HALAMAN 2)

Pertama, sejak 1986 belum ada klub yang berhasil lolos ke final Liga Champions (dulu Piala Champions) setelah tertinggal tiga gol di semifinal leg I. Kala itu, sang pelaku remondata adalah (ironisnya) Barcelona.Ìý

Di leg I melawan Gothenburg (Swedia), Barcelona kalah 3-0. Namun di leg II, Barcelona berhasil menang 3-0 pada waktu normal dan mencapai final setelah melalui babak adu penalti. Sayangnya, Barcelona kalah dari Steaua Bucharest di final, juga dengan tos-tosan 12 pas.Ìý

Barcelona, yang musim ini sudah menang 3-0 di leg I, mungkin terkena karma karena ada pendukung Gothenburg yang masih tidak terima atas kekalahan pada 1986...Ìý

Kedua, Klopp membuktikan bahwa klub asuhannya belum pernah kalah di fase gugur kompetisi Eropa yang dimainkan home-away. Sejak di Borussia Dortmund (Jerman) sampai di Liverpool, Klopp sukses membimbing anak asuhnya lolos.Ìý

Tidak heran Klopp selalu membawa tim asuhannya ke final. Dortmund dan Liverpool dua kali masuk final Liga Champions, plus Liverpool sekali tampil di final Liga Europa.Ìý

Namun di sini lah masalahnya. Klopp selalu gagal di final. Laga final seolah menjadi kutukan baginya.Ìý

Klopp berkesempatan mematahkan kutukan itu di Madrid pada 2 Juni mendatang. Jika Klopp berhasil membawa trofi Si Kuping Besar ke Merseyside, maka julukan Juergen Flop menjadi tidak relevan lagi.Ìý


(BERLANJUT KE HALAMAN 3)


Ketiga, kemenangan atas Barcelona mengantar Liverpool ke final Piala/Liga Champions kesembilan dalam sejarah tim. Dalam delapan final sebelumnya, Liverpool berhasil menang lima kali.Ìý

Itu lah mengapa Liverpool berhak menggunakan emblem trofi Liga Champions di lengan mereka. Emblem tersebut hanya berhak dipakai oleh klub yang memenangan minimal lima gelar atau tiga kali berturut-turut. Ìý

Oleh karena itu Ajax Amsterdam (Belanda) berhak menggunakan emblem tersebut walau koleksi trofi De Amsterdammers 'hanya' tiga. Namun tiga trofi itu didapatkan secara beruntun yaitu pada 1974, 1975, dan 1976.Ìý

Keempat, Liverpool menjadi klub Inggris pertama sejak 2009 yang mencapai final Liga Champions dua musim beruntun. Klub yang pernah mencapai prestasi serupa adalah Manchester United pada 2008 dan 2009, dengan catatan sekail menang dan sekali kalah.Ìý

Keempat, Barcelona adalah klub langganan semifinal Liga Champions. Namun dalam empat semifinal terakhirnya, Blaugrana tersingkir tiga kali.Ìý

Kelima, masih tentang Barcelona, kekalahan 4-0 ini merupakan yang terbesar kala menghadapi klub asal Inggris di seluruh kompetisi resmi Eropa. Barcelona tetap harus mengakui kekalahannya, meski Messi seorang berhasil membukukan lima tembakan ke gawang Alisson Becker.


TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA


Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular