²©²ÊÍøÕ¾

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Ekosistem laut Indonesia memiliki potensi ekonomi yang sangat besar, di mana mampu menyediakan ketahanan pangan dan juga menciptakan lapangan pekerjaan bagi jutaan rakyat. Diharapkan pada akhirnya berkontribusi meningkatkan pendapatan negara.

Hal tersebut disampaikan Kepala Ekonom Wold Bank Indonesia Frederico Gil Sander, dalam acara Indonesia Economic Quarterly di Jakarta, Senin (1/7/2019).

"Saat ini sektor perikanan telah menyediakan lapangan pekerjaan bagi tujuh juta rakyat Indonesia dan berkontribusi senilai US$ 26,9 miliar (sekitar Rp 379 triliun)," kata Sander.

Angka itu menyumbang 2,6% kepada produk domestik bruto (PDB) dan 2,4% dari total ekspor.

Sayangnya Sander mengatakan laut Indonesia belum sepenuhnya dimanfaatkan dan dijaga. Padahal, sektor perikanan Indonesia merupakan yang terbesar kedua di dunia, sehingga apabila dikelola dengan baik akan mampu memberi tambahan pendapatan bagi negara.

"Apabila dikelola dengan lebih baik, sektor ini akan menyumbang US$ 3,3 miliar lebih per tahunnya selama sepuluh tahun." 


"Namun, itu tergantung bagaimana keberlanjutan pengelolaan saat ini. Salah satu upaya pengelolaan laut yang bisa dilakukan adalah dengan menangani pencemaran limbah plastik di lautan," jelasnya.

Sanders juga mengatakan untuk menangani limbah plastik saja, Indonesia bisa meraup pendapatan lebih dari US$ 171 juta dari sektor turis dan perikanan.

Selain itu, laut Indonesia juga memiliki potensi wisata laut dan pantai, yang nilainya bisa mencapai US$ 1,3 miliar per tahun. Hal itu dikarenakan lautan Indonesia memiliki cakupan yang luas dari wilayah Coral Triangle, yaitu memiliki sebanyak 76% dari jenis coral di seluruh dunia. Keberagaman ini tentunya akan menarik turis asing dari berbagai negara.

"Betapa luar biasa natural aset yang dimiliki Indonesia," katanya.

Baca: Revisi ke Bawah, Bank Dunia Ramal PDB RI Cuma Tumbuh 5,1%

(dru) Next Article Berat... Pemulihan Ekonomi RI Tak akan Merata di 2021