²©²ÊÍøÕ¾

Pesan untuk Madam Lagarde: Banyak PR di Bank Sentral Eropa

Rehia Sebayang, ²©²ÊÍøÕ¾
03 July 2019 13:09
Dewan Eropa secara resmi mencalonkan Christine Lagarde, direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), untuk menjadi presiden Bank Sentral Eropa (ECB).
Foto: Direktur Pelaksana IMF Christine Lagarde (REUTERS/Kevin Lamarque)
Brussels, ²©²ÊÍøÕ¾ - Dewan Eropa pada Selasa (2/7/2019) waktu setempat secara resmi mencalonkan Christine Lagarde, direktur pelaksana Dana Moneter Internasional (IMF), untuk menjadi presiden Bank Sentral Eropa (ECB) berikutnya. Lagarde akan menggantikan Mario Draghi.

"Saya merasa terhormat telah dinominasikan untuk jabatan presiden Bank Sentral Eropa," kata Lagarde dalam sebuah pernyataan. "Mengingat hal ini, dan dalam konsultasi dengan Komite Etik Dewan Eksekutif IMF, saya telah memutuskan untuk sementara waktu melepaskan tanggung jawab saya sebagai direktur pelaksana IMF selama periode nominasi," ujarnya.

Setelah dinominasikan, akan diadakan pemungutan suara untuk Lagarde di tingkat Parlemen Eropa serta di antara menteri keuangan zona euro. Namun, banyak pihak menyebut langkah itu hanya simbolis semata. Sebab, pada akhirnya keputusan dalam menentukan presiden ECB, ada di tangan para kepala negara.



Jika berhasil lolos, Lagarde akan memimpin ECB yang sedang dihadapkan pada tugas untuk menggalakkan kembali pertumbuhan ekonomi di Eropa. Bulan lalu, Draghi mengatakan ECB akan mengumumkan stimulus lebih lanjut jika situasi ekonomi kawasan itu semakin memburuk. IHS Markit, pada Senin, melaporkan pertumbuhan sektor manufaktur Eropa memburuk untuk bulan kelima berturut-turut pada bulan Juni.

"Lagarde diperkirakan akan memiliki pandangan dovish secara luas pada kebijakan moneter sembari menekan otoritas fiskal untuk memainkan peran yang lebih aktif dalam mempromosikan pertumbuhan zona euro," kata Krishna Guha, analis di Evercore ISI, dalam sebuah catatan.

"Secara khusus kami pikir dia akan mendukung apa yang kami harapkan akan menjadi drama dovish besar terakhir dari Draghi pada bulan September: paket pelonggaran yang mencakup pemotongan suku bunga 10-15 bps dan program QE (quantitative easing? baru sekitar € 30 miliar per bulan."

Pesan untuk Madam Lagarde: Banyak PR di Bank Sentral Eropa Foto: Direktur Pelaksana Dana Moneter Internasional Christine Lagarde berbicara saat pertemuan dengan Presiden China Xi Jinping di Aula Besar Rakyat di Beijing, Tiongkok, (24/4/2019). (Parker Song/Pool via REUTERS)


Penunjukkan Lagarde memicu kekhawatiran akan indenpendensi ECB. Sebab Lagarde pernah menjabat sebagai menteri keuangan Perancis.

Namun, Presiden Dewan Eropa Donald Tusk, yang memimpin KTT Uni Eropa antara 28 kepala negara, mengatakan kepada ²©²ÊÍøÕ¾ international bahwa masa lalu Lagarde sebagai menteri keuangan tidak membahayakan independensi ECB.

Perdana Menteri Belanda Mark Rutte juga memuji Lagarde. Ia mengatakan kepada ²©²ÊÍøÕ¾ di Brussels bahwa Lagarde adalah "wanita tangguh".

"Saya tahu Christine Lagarde sebagai bos IMF, saya mengenalnya sebagai wanita yang tangguh, sebagai seseorang yang tahu apa yang diinginkannya, yang sangat jelas dalam memberikan arahan. Ketika Anda datang kepadanya untuk mendapatkan pinjaman, (dia) mensyaratkan hal yang sangat sulit. Jadi saya tidak ingin menjadi negara Eropa yang harus ke ECB untuk meminta bantuan," ujar Rutte.



Selain Lagarde, Dewan juga menominasikan Ursula von der Leyen, menteri pertahanan Jerman, untuk menjadi presiden Komisi Eropa. Sementara Perdana Menteri Belgia Charles Michel dinominasikan sebagai presiden Dewan Eropa.

Namun, hasil pemilihan parlemen Eropa yang terfragmentasi pada akhir Mei lalu, menyebabkan pengambilan keputusan sangat sulit untuk mengisi berbagai posisi utama yang siap diperebutkan sebelum akhir tahun ini.

Sebanyak ke-28 kepala negara harus mempertimbangkan hasil pemilihan ini dalam menunjuk presiden Komisi Eropa berikutnya. Presiden Komisi Eropa yang baru akan mengambil alih kekuasaan pada 1 November dari Presiden Jean-Claude Juncker. Selain afiliasi politik dari presiden komisi berikutnya, para pemimpin UE yang berbeda juga harus melihat gender dan kebangsaan calon pemimpin baru.

[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]


(miq/miq) Next Article Bos IMF Yakin AS-China Segera Teken Perjanjian Dagang

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular