
Mirip China, Flu Babi Indikasi Serang Ribuan Babi di Sumut
Efrem Siregar, ²©²ÊÍøÕ¾
08 November 2019 14:39

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Pertanian (Mentan) Syahrul Yasin Limpo mengatakan pihaknya memperketat isolasi menyusul kematian ribuan babi di Sumatera Utara (Sumut) diduga akibat virus flu babi Afrika (African swine fever/ASF). Flu babi telah membuat China pusing belakangan ini.
Ia mengatakan sudah mengirim surat kepada Gubernur dan Bupati terkait untuk melaksanakan isolasi untuk mencegah meluasnya penyakit. Ia megatakan sementara ini telah dibentuk desk di tingkat nasional, provinsi, kabupaten sampai ke tingkat peternakan.
"Hari ini saya menyurat kepada Gubernur dan Bupati terkait agar benar diisolasi. Balai Karantina akan ketat melakukan itu," kata Syahrul di Jakarta, Jumat (8/11)
Selain itu, ia mengatakan Kementeriannya juga tengah melakukan pengendalian. Menurutnya, dari kajian akademis yang diterimanya, penyakit ini tidak menular kepada manusia.
"Banyak berita hoax bahwa itu menjadi cacar babi yang akan menjangkit ke manusia. Dari pendekatan akademis ternyata itu tidak menular kepada manusia tapi ini memang tidak dapat dibiarkan," katanya.
Dikutip dari detikcom, Kamis (7/11/2019), Dari data Pemprov Sumatera Utara, total sementara 4.682 ekor babi mati diduga karena flu babi. Dari hasil uji laboratorium sampel bangkai babi yang dilakukan Balai Veteriner Medan, kematian ribuan babi tersebut diduga tidak hanya karena virus kolera babi. Ada temuan dugaan virus flu babi Afrika (African swine fever).
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta warga tak membuang bangkai babi ke sungai. Penanganan virus kolera babi dilakukan sambil menunggu bantuan vaksin dan tenaga ahli dari pemerintah pusat.
Ternak babi di tujuh kabupaten kota di Sumatera Utara (Sumut) terindikasi African Swine Fever (ASF) atau flu babi. Kepala Balai Veteriner Medan Agustia kepada awak media, hasil uji lab, s
"Penyakit ini sudah menyerang Asia Timur sampai Asia Selatan. Indonesia belum terpapar penyakit ASF. Namun hasil uji kami ada indikasi (flu babi). Penyakit ini bereaksi terhadap uji yang kami lakukan," terang Agustia saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (7/11/2019).
(hoi/hoi) Next Article Virus Misterius Diduga Picu Kematian Seribuan Babi di Bali
Ia mengatakan sudah mengirim surat kepada Gubernur dan Bupati terkait untuk melaksanakan isolasi untuk mencegah meluasnya penyakit. Ia megatakan sementara ini telah dibentuk desk di tingkat nasional, provinsi, kabupaten sampai ke tingkat peternakan.
Selain itu, ia mengatakan Kementeriannya juga tengah melakukan pengendalian. Menurutnya, dari kajian akademis yang diterimanya, penyakit ini tidak menular kepada manusia.
"Banyak berita hoax bahwa itu menjadi cacar babi yang akan menjangkit ke manusia. Dari pendekatan akademis ternyata itu tidak menular kepada manusia tapi ini memang tidak dapat dibiarkan," katanya.
Dikutip dari detikcom, Kamis (7/11/2019), Dari data Pemprov Sumatera Utara, total sementara 4.682 ekor babi mati diduga karena flu babi. Dari hasil uji laboratorium sampel bangkai babi yang dilakukan Balai Veteriner Medan, kematian ribuan babi tersebut diduga tidak hanya karena virus kolera babi. Ada temuan dugaan virus flu babi Afrika (African swine fever).
Gubernur Sumatera Utara Edy Rahmayadi meminta warga tak membuang bangkai babi ke sungai. Penanganan virus kolera babi dilakukan sambil menunggu bantuan vaksin dan tenaga ahli dari pemerintah pusat.
Ternak babi di tujuh kabupaten kota di Sumatera Utara (Sumut) terindikasi African Swine Fever (ASF) atau flu babi. Kepala Balai Veteriner Medan Agustia kepada awak media, hasil uji lab, s
"Penyakit ini sudah menyerang Asia Timur sampai Asia Selatan. Indonesia belum terpapar penyakit ASF. Namun hasil uji kami ada indikasi (flu babi). Penyakit ini bereaksi terhadap uji yang kami lakukan," terang Agustia saat ditemui wartawan di kantornya, Kamis (7/11/2019).
(hoi/hoi) Next Article Virus Misterius Diduga Picu Kematian Seribuan Babi di Bali
Most Popular