
Internasional
Pemerintah Trump Bakal Shutdown, Senat AS Kucurkan US$ 1,4 T
Rehia Sebanyang, ²©²ÊÍøÕ¾
20 December 2019 14:15

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Bukan cuma pemakzulan Presiden Donald Trump yang heboh di Amerika Serikat (AS), kemungkinan stop operasi alias shutdown pemerintahan Trump juga jadi masalah di negara adidaya ini.
Anggaran pemerintah Trump diperkirakan akan habis Sabtu (21/12/2018). Di tahun fiskal 2019, pemerintah AS mencatat defisit keuangan yang sangat besar, paling besar selama tujuh tahun terakhir.
Karenanya kini Senat AS, yang didominasi partai Republik pendukung Trump, tengah berupaya menyelamatkan pemerintahan agar layanan tak berhenti. Kamis (19/12/2019), Senat mengeluarkan dua rancangan UU (RUU) untuk mencegah shutdown terjadi.
Inti dari keduanya adalah menambah anggaran pemerintah federal sekitar US$ 1,4 triliun. "Senat sudah menyetujui anggaran tersebut," tulis ²©²ÊÍøÕ¾ International.
"Presiden (Donald Trump) perlu untuk menandatangani di Jumat ini, agar semua departemen bisa tetap beroperasi sebagaimana mestinya."
Penambahan anggaran akan salurkan ke militer dan program-program domestik. Termasuk dipakai guna menghapus UU layanan kesehatan federal yang dikenal dengan nama Affordable Care Act (ACA) dan revisi aturan umur pembeli tembakau menjadi 21 tahun.
Sebenarnya dalam masa pemerintahan Trump, telah terjadi government shutdown beberapa kali. Periode terlama dari penutupan pemerintahan di AS adalah pada Desember 2018 hingga Januari 2019, yang berlangsung selama 35 hari.
Pada masa itu, sebagian kegiatan pemerintahan di AS dihentikan dan ratusan ribu pegawai negerinya terpaksa diliburkan tanpa digaji. Defisit juga pernah mencapai puncaknya pada pemerintahan Presiden Barrack Obama tahun 2009.
Kenaikan penerimaan pajak ternyata tidak diimbangi oleh pengeluaran. Di mana, pengeluaran AS lebih tinggi dan pembayaran utang pun meningkat.
Defisit anggaran AS naik menjadi US$ 984 miliar atau setara dengan 4,6% PDB. Sebelumnya, defisit AS mencapai US$ 779 miliar atau setara dengan 3,8% PDB. Total defisit naik 4% ke US$ 3,5 triliun tapi pengeluaran meningkat 8,2% menjadi US$ 4,4 triliun.
(sef/sef) Next Article Trump Apes! Dimakzulkan, Kini Pemerintahan Terancam Shutdown?
Anggaran pemerintah Trump diperkirakan akan habis Sabtu (21/12/2018). Di tahun fiskal 2019, pemerintah AS mencatat defisit keuangan yang sangat besar, paling besar selama tujuh tahun terakhir.
Karenanya kini Senat AS, yang didominasi partai Republik pendukung Trump, tengah berupaya menyelamatkan pemerintahan agar layanan tak berhenti. Kamis (19/12/2019), Senat mengeluarkan dua rancangan UU (RUU) untuk mencegah shutdown terjadi.
"Presiden (Donald Trump) perlu untuk menandatangani di Jumat ini, agar semua departemen bisa tetap beroperasi sebagaimana mestinya."
Penambahan anggaran akan salurkan ke militer dan program-program domestik. Termasuk dipakai guna menghapus UU layanan kesehatan federal yang dikenal dengan nama Affordable Care Act (ACA) dan revisi aturan umur pembeli tembakau menjadi 21 tahun.
Sebenarnya dalam masa pemerintahan Trump, telah terjadi government shutdown beberapa kali. Periode terlama dari penutupan pemerintahan di AS adalah pada Desember 2018 hingga Januari 2019, yang berlangsung selama 35 hari.
Pada masa itu, sebagian kegiatan pemerintahan di AS dihentikan dan ratusan ribu pegawai negerinya terpaksa diliburkan tanpa digaji. Defisit juga pernah mencapai puncaknya pada pemerintahan Presiden Barrack Obama tahun 2009.
Kenaikan penerimaan pajak ternyata tidak diimbangi oleh pengeluaran. Di mana, pengeluaran AS lebih tinggi dan pembayaran utang pun meningkat.
Defisit anggaran AS naik menjadi US$ 984 miliar atau setara dengan 4,6% PDB. Sebelumnya, defisit AS mencapai US$ 779 miliar atau setara dengan 3,8% PDB. Total defisit naik 4% ke US$ 3,5 triliun tapi pengeluaran meningkat 8,2% menjadi US$ 4,4 triliun.
(sef/sef) Next Article Trump Apes! Dimakzulkan, Kini Pemerintahan Terancam Shutdown?
Tags
Related Articles
Recommendation

Most Popular