²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Bantah Trump, Menhan AS: Tak Akan Gempur Situs Budaya Iran

Wangi Sinintya Mangkuto, ²©²ÊÍøÕ¾
07 January 2020 17:39
Menteri Pertahanan AS Mark Esper mengatakan AS akan menghormati hukum internasional.
Foto: Donald J. Trump
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Tensi yang meningkat antara Amerika Serikat dan Iran semakin panas. Saling ancam juga dilakukan kedua negara.

Bahkan Presiden AS Donald Trump sempat berujar akan menghancurkan 52 wilayah di Iran. Termasuk situs budaya negara itu.

Namun sayangnya, hal ini diabaikan oleh Menteri Pertahanan AS Mark Esper. Ia dengan yakin mengatakan militer AS tidak akan melanggar hukum konflik bersenjata dengan menyerang situs budaya Iran.


"Kami akan mengikuti hukum konflik bersenjata," ujarnya sebagaimana dilansir dari media Rusia trt world, Selasa (7/1/2020).

Berdasarkan hukum Internasional, menargetkan situs budaya dengan aksi militer dianggap sebagai kejahatan perang. Hal itu juga sejalan dengan dasar resolusi Dewan Keamanan PBB yang didukung oleh pemerintahan Trump pada 2017 dan Konvensi Haag 1954 untuk Perlindungan Properti Budaya.


Pemimpin Garda Revolusi Iran, Hossein Salami, mengeluarkan ancaman terbaru bagi AS. Ia mengatakan akan membakar tempat-tempat yang didukung oleh AS.

Komentar tersebut ia ungkapkan di kota Kerman, di depan peti mati bertuliskan sisa-sisa Garda Revolusi Jenderal Soleimani. Soleimani akan dimakamkan Selasa malam di kota di tenggara Iran itu.

Sementara itu, Inggris mengurangi dikabarkan mengurangi staf di kedutaan besarnya di Iran dan Irak. Penarikan para diplomat adalah langkah untuk mencegah semakin besarnya dampak ancaman.

Duta Besar Inggris Rob Macaire di Teheran dan Stephen Hickey di Baghdad akan tetap berada dalam jabatannya. Kantor Luar Negeri mengatakan kedutaan besarnya di Baghdad dan Teheran tetap terbuka.

"Keselamatan dan keamanan staf kami sangat penting dan kami menjaga postur keamanan kami di bawah tinjauan rutin," kata seorang juru bicara.




(sef/sef) Next Article Perang! Iran Tembak Puluhan Roket ke AS Pasca Soleimani Tewas

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular