Ultimatum Jokowi ke Menteri: CAD & Defisit Dagang Harus Turun
Chandra Gian Asmara, 博彩网站
09 March 2020 14:36
Jakarta, 博彩网站 - Presiden聽Joko Widodo (Jokowi) memberikan catatan khusus bagi para menteri untuk memprioritaskan kebijakan yang bisa menekan defisit transaksi berjalan dan defisit neraca perdagangan.
Hal tersebut ditegaskan Jokowi saat membuka rapat terbatas dengan topik kerangka ekonomi makro dan pokok kebijakan fiskal serta rencana kerja pemerintah pada 2021 di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Pada tahun 2021 defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan harus semakin menurun," kata Jokowi, Senin (9/3/2020).
Ia meminta kedua masalah yang kerap kali menjadi biang kerok perekonomian Indonesia rentan itu diprioritaskan, terutama dalam pengembangan industri subtitusi impor maupun kebijakan program B40 sampai B50.
Jokowi menginginkan ekonomi Indonesia bisa tumbuh secara berkualitas. Kebijakan fiskal pada 2021 diharapkan menjadi stimulus dan memberikan rangsangan peningkatan daya saing ekonomi domestik.
"Penciptaan nilai tambah dan serta mendorong pemerataan pembangunan. Daya tarik investasi harus terus diingkatkan agar bisa membuka banyak lagi lapangan kerja baru, insentif bagi tumbuhnya industri manufaktur juga harus diberikan, terutama yang berkaitan dengan industri padat karya. Kemudian juga hilirisasi industri harus terus didorong terutama di kawasan Indonesia bagian timur," kata Jokowi.
Tidak hanya itu, eks Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta ada langkah terobosan dalam rangka meningkatkan lifting minyak sebagai upaya pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai raja minyak.
"Kita lanjutkan terus penguatan SDM yang unggul melalui program pendidikan, kesehatan, pelatihan vokasional, lewat kartu pra kerja juga pengentasan kemiskinan. Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan," tegasnya.
(miq/miq) Next Article Jokowi : 'Hantu' CAD Pergi, Kita Merdeka!
Hal tersebut ditegaskan Jokowi saat membuka rapat terbatas dengan topik kerangka ekonomi makro dan pokok kebijakan fiskal serta rencana kerja pemerintah pada 2021 di Kantor Presiden, Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta.
"Pada tahun 2021 defisit neraca perdagangan dan transaksi berjalan harus semakin menurun," kata Jokowi, Senin (9/3/2020).
Jokowi menginginkan ekonomi Indonesia bisa tumbuh secara berkualitas. Kebijakan fiskal pada 2021 diharapkan menjadi stimulus dan memberikan rangsangan peningkatan daya saing ekonomi domestik.
"Penciptaan nilai tambah dan serta mendorong pemerataan pembangunan. Daya tarik investasi harus terus diingkatkan agar bisa membuka banyak lagi lapangan kerja baru, insentif bagi tumbuhnya industri manufaktur juga harus diberikan, terutama yang berkaitan dengan industri padat karya. Kemudian juga hilirisasi industri harus terus didorong terutama di kawasan Indonesia bagian timur," kata Jokowi.
Tidak hanya itu, eks Gubernur DKI Jakarta itu juga meminta ada langkah terobosan dalam rangka meningkatkan lifting minyak sebagai upaya pemerintah dalam menjadikan Indonesia sebagai raja minyak.
"Kita lanjutkan terus penguatan SDM yang unggul melalui program pendidikan, kesehatan, pelatihan vokasional, lewat kartu pra kerja juga pengentasan kemiskinan. Saya rasa itu yang bisa saya sampaikan," tegasnya.
(miq/miq) Next Article Jokowi : 'Hantu' CAD Pergi, Kita Merdeka!
Most Popular