²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Jaga Kedaulatan China, Tentara Garnisun Siaga di Hong Kong

Thea Fathanah Arbar, ²©²ÊÍøÕ¾
26 May 2020 09:27
Riot Police use pepper spray to protesters during a protest against Beijing's national security legislation in Causeway Bay in Hong Kong, Sunday, May 24, 2020. Hong Kong police fired volleys of tear gas in a popular shopping district as hundreds took to the streets Sunday to march against China's proposed tough national security legislation for the city. (AP Photo/Kin Cheung)
Foto: Demo Hong Kong (AP/Kin Cheung)
Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Situasi Hong Kong yang mulai memanas membuat Garnisun Hong Kong, yang menjadi kepanjangan dari Tentara Pembebasan Rakyat China (PLA) siap-siaga.

Ditulis Reuters tentara yang ditempatkan di komando ini mengaku bertekad untuk menjaga kedaulatan nasional China serta keamanan jangka panjang kota tersebut.



"Garnisun dengan kuat akan mendukung undang-undang keamanan Hong Kong yang baru dari parlemen China," kata Komanda Chen Daoxiang, dalam sebuah wawancara dengan televisi lokal, Selasa (26/5/2020).

Sejak Agustus 2019, Garnisun Hong Kong memang dikabarkan makin intens melintasi kota Shenzhen, perbatasan Hong Kong. Dari media CCTV, deretan kendaraan lapis baja, truk, kalap patroli disiagakan di perbatasan.

Riot police detain a protester during a demonstration against Beijing's national security legislation in Causeway Bay in Hong Kong, Sunday, May 24, 2020. Hong Kong police fired volleys of tear gas in a popular shopping district as hundreds took to the streets Sunday to march against China's proposed tough national security legislation for the city. (AP Photo/Vincent Yu)Foto: Demo Hong Kong (AP/Vincent Yu)
Riot police detain a protester during a demonstration against Beijing's national security legislation in Causeway Bay in Hong Kong, Sunday, May 24, 2020. Hong Kong police fired volleys of tear gas in a popular shopping district as hundreds took to the streets Sunday to march against China's proposed tough national security legislation for the city. (AP Photo/Vincent Yu)


Ini terjadi kala Hong Kong diguncang demo sejak Juni 2019. Saat itu, massa pro demokrasi menentang Rancangan UU ekstradisi.



Sebelumnya, situasi Hong Kong kembali memanas karena rencana pemberlakuan UU keamanan nasional. UU ini berisi tujuh pasal yang intinya meminta Hong Kong meningkatkan keamanan nasional.

Bahkan, organ keamanan nasional pemerintah pusat, yakni Beijing bisa masuk dan mengambil alih. Caranya adalah dengan membentuk lembaga di Hong Kong untuk memenuhi tugas yang relevan guna menjaga keamanan nasional sesuai hukum.

Undang-undang ini akan melarang semua upaya pengkhianatan, pemisahan diri, penghasutan dan subversi terhadap pemerintah pusat. Termasuk pencurian rahasia negara dan melarang organisasi atau badan politik Hong Kong menjalin hubungan dengan organisasi atau badan politik asing.

Sebenarnya UU ini sudah digodok sejak 2003. Namun saat itu, UU yang dikenal dengan Pasal 23 ini mendapat penolakan masyarakat.

Minggu (24/5/2020) demo kembali terjadi, bahkan berujung bentrok. Pendemo meminta Hong Kong merdeka dari China.

Garnisun sendiri adalah sebutan untuk sekelompok pasukan yang bertempat di suatu lokasi, dan bertujuan untuk keamanan. Pasukan ini dapat bertempat di suatu kota, benteng, kastil,atau kapal.

[Gambas:Video ²©²ÊÍøÕ¾]






(sef/sef) Next Article Duh! Sudah 2020, Tapi Hong Kong Masih Demo

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular