
Bencana Melesat, BNPB Minta Tambahan Pagu Indikatif Rp51,2 M

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) mengajukan tambahan anggaran pagu indikatif dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2021. Kepala BNPB Letnan Jenderal TNI Doni Monardo mengungkapkan besaran tambahan anggaran yang diajukan mencapai Rp 51,2 miliar. Sementara pagu indikatif BNPB untuk tahun depan Rp460 miliar.
Menurut Doni, setiap tahun, jumlah bencana mengalami kenaikan secara signifikan. Namun, terdapat kesenjangan dalam penyelenggaraan dibandingkan ketersediaan anggaran.
"Perlu dukungan anggaran yang konkret, terutama pada prabencana," kata Doni dalam rapat kerja dengan Komisi VIII DPR RI, Selasa (23/6/2020).
"Kami mengajukan tambahan anggaran untuk tahun 2021 sebesar Rp51,2 miliar," lanjutnya.
Doni mengungkapkan tambahan anggaran itu akan digunakan untuk program dukungan manajemen bencana Rp 2,2 miliar dan ketahanan bencana Rp 48,9 miliar.
Berdasarkan data Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), sudah terjadi 1.427 bencana di Indonesia sejak 1 Januari hingga 5 Juni 2020. Selain bencana alam, ada pula satu bencana non-alam, yaitu Covid-19.
Menurut data BNPB, bencana alam terbanyak adalah banjir dengan total 549 kejadian. Kemudian, sebanyak 406 kejadian bencana puting beliung dan sebanyak 313 kejadian tanah longsor.
Untuk tahun 2019, dari total pagu anggaran Rp8,178 triliun, sudah terserap Rp8,170 triliun atau 99,89% hingga 31 Desember 2019.
Perinciannya adalah sebagai berikut:

Program dukungan manajemen Rp 220,23 miliar (realisasi Rp 210 miliar atau 99,33%)
Program pengawasan aparatur BNPB Rp 10 miliar (realisasi Rp 10,7 miliar atau 99,74%)
Penanggulangan bencana Rp 7,99 triliun (realisasi Rp 7,94 triliun atau 99,91%)
(miq/miq) Next Article Jadi Tuan Rumah Forum Bencana Dunia di 2022, RI Rogoh Rp 87 M