²©²ÊÍøÕ¾

Nekat Mudik? Dokumen Negatif Covid-19 Bukan Jaminan!

Chandra Gian Asmara, ²©²ÊÍøÕ¾
03 May 2021 14:36
Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo memberikan keterangan pers mengenai kedatangan vaksin Covid-19 Tahap Ketiga, Bandara Soekarno Hatta, 12 Januari 2021. (tangkapan Layar Youtube Sekretariat Presiden)
Foto: Ketua Satgas Covid-19 Doni Monardo memberikan keterangan pers

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Ketua Satuan Tugas Penanganan Covid-19 Doni Monardo meminta bantuan masyarakat untuk ikut serta membantu pemerintah dalam menyuarakan larangan mudik demi pengendalian Covid-19.

Hal tersebut dikemukakan Doni Monardo dalam konferensi pers usai mengikuti rapat terbatas bersama Presiden Joko Widodo (Jokowi) di Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (3/5/2021).

"Saya mengimbau tidak hanya pemerintah saja yang mengajak larangan mudik, tapi kita juga ajak orang tua, keluarga yang ada di kampung halaman untuk juga sampaikan pesan jangan dulu kembali ke kampung halaman," kata Doni.

Doni menegaskan sabar adalah kunci sukses dalam mengendalikan pandemi Covid-19. Pemerintah ingin, agar masyarakat bisa bersabar dalam mengendalikan nafsunya untuk melakukan aktivitas mudik.

Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo saat Konferensi Pers Perpanjangan dan Perluasan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. (Tangkapan Layar)Foto: Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) Doni Monardo saat Konferensi Pers Perpanjangan dan Perluasan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Mikro. (Tangkapan Layar)



"Tolong dikendalikan keinginan tersebut," kata Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) itu.

Bagi masyarakat yang sudah terlanjur mudik, Satgas mengingatkan bahwa tidak ada jaminan pasti masyarakat yang dimaksud tidak akan tertular Covid-19 selama masa mudik.

"Bagi Anda yang sudah, memegang dokumen negatif pun belum tentu selamanya akan negatif. Bisa jadi Anda akan tertular dalam perjalanan. Dan ketika Anda kembali ke kampung halaman tidak mungkin tidak ada pertemuan fisik. Minimal salaman, lebih dari itu berpelukan. Padahal Anda bisa saja sudah sebagai carrier, terpapar,"

"Setelah sekian hari keluarga di kampung terpapar Covid akibat pertemuan tersebut. Tidak semua daerah punya rumah sakit memadai, dan memiliki dokter. Akhirnya [pasien] tidak tertolong dan akhirnya meninggal dunia. Kasus seperti itu sudah terjadi di beberapa provinsi tahun lalu," jelasnya.


(dru) Next Article Tak Diam-diam, Doni Monardo Umumkan Dirinya Positif Covid-19

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular