²©²ÊÍøÕ¾

Airlangga Pastikan Pemerintah Kebut Program Biodiesel

Ferry Sandi, ²©²ÊÍøÕ¾
30 July 2020 14:35
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto
Foto: Menko Perekonomian Airlangga Hartarto

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto menegaskan pemerintah terus melanjutkan pengembangan biodisel di dalam negeri. Bahkan pemerintah terus mengebut realisasinya.

"Banyak pihak menanyakan kelanjutan proyek strategis nasional biodiesel yang sudah berjalan 2 tahun secara baik dan pelaksanaanya dikebut di indonesia," kata Airlangga dalam acara Exclusive Interview oleh ²©²ÊÍøÕ¾ yang bertajuk "Biodisel Pascapandemi Covid-19, Lanjut atau Terhenti?" Kamis (30/7).

Ia mengatakan Indonesia sebagai negara salah satu terbesar penghasil sawit di dunia memiliki posisi strategis dalam menentukan dalam bisnis sawit dunia. Untuk itu pentingnya pengelolaan sawit menjadi bahan bakar yang dapat menekan beban impor bahan bakar minyak dan menghemat penggunaan anggaran negara.

"Hingga September 2019, pemerintah sudah menerapkan B20 dan Januari 2020 B30. Dengan penyerapan kelapa sawit 9,6 juta kilo liter untuk penuhi kebutuhan B30. Indonesia hemat devisa impor migas US$ 4,8 miliar atau Rp 37,2 triliun," kata Airlangga.

Ia mengatakan setelahnya akan ditingkatkan implementasi B30 lebih besar lagi menjadi B40 bahkan sampai B100.

"Setahun ke depan, kementerian ESDM dan BPPT akan kerja sama dicampurnya B30 dan B10 terhadap kendaraan bermotor. Saya berharap program ini berjalan dengan baik," katanya.

Airlangga mengatakan selain pemerintah, asosiasi biofuel juga perlu komitmen termasuk Pertamina dan produsen migas lainnya dalam mendukung program biodiesel.

"Dan tak lupa untuk petani sawit dan stakeholder yang jumlahnya 17 juta yang gantungkan industri sawit ini harus bahu membahu proyek ni. Nggak cuma bermanfaat secara ekonomi tapi bermanfaat luas," katanya.


(hoi/hoi) Next Article Dihantam Pandemi Covid-19, Konsumsi Biodiesel Lesu

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular