
BPDPKS Optimistis Harga Biodiesel Tetap Terjangkau

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Direktur Utama Badan Pengelola Dana Perkebunan Kelapa Sawit (BPDPKS) Eddy Abdurrachman mengungkapkan komitmennya untuk membantu harga biodiesel agar tetap terjangkau di masyarakat. Dana sisihan dari kegiatan ekspor sawit yang selama ini dihimpun diharapkan bisa membantu harga biodiesel tetap terjangkau dan bermanfaat bagi masyarakat.
"Strategi BPDPKS tugasnya membiayai untuk menutupi gap harga solar dan biodiesel. Untuk itu kita himpun dana yang berasal dari pungutan ekspor produk sawit. Dana tadi kita kelola yang kemudian kita distribusikan, salurkan untuk pengembangan SDM di dalam rangka pengetahuan dan keterampilan petani. Termasuk riset dalam rangka memajukan industri di kelapa sawit, dan juga promosi," kata Eddy dalam Exclusive Interview oleh ²©²ÊÍøÕ¾ yang bertajuk "Biodisel Pascapandemi Covid-19, Lanjut atau Terhenti?" Kamis (30/7).
Selama ini, masyarakat sebenarnya sudah terbiasa dengan adanya B30 melalui solar. Namun, harga mulanya yang cenderung tinggi menjadi masalah penyerapan biodiesel. BPDPKS memiliki tanggung jawab untuk menyelesaikan persoalan tersebut. Tujuannya agar penyerapan oleh masyarakat dalam negeri tetap bisa terjaga.
"Dana yang kita peroleh untuk menutup gap antara harga solar dan tadi tujuannya agar semua terserap agar produksi naik tadi bisa diserap. Nggak hanya ekspor, tapi dalam negeri jadi lebih stabil," jelasnya.
Eddy yakin persoalan itu bisa lebih mudah diselesaikan. Apalagi bila melihat minyak dunia sudah mulai kembali harga normal di angka sekitar USD 40/barel.
"Harga solar itu temporer. Karena persaingan Amerika Serikat, Rusia, dan Arab. Tapi harga minyak mulai recovery agar gap nggak melebar. Sehingga BPDPKS punya kemampuan untuk dukung pendanaan ini khususnya dari ekspor tadi," papar Eddy.
(hoi/hoi) Next Article Airlangga Pastikan Pemerintah Kebut Program Biodiesel