²©²ÊÍøÕ¾

PLN-Antam Deal Pasok Listrik untuk Smelter Feronikel Haltim

Anisatul Umah, ²©²ÊÍøÕ¾
05 January 2021 15:57
Melihat Gardu Induk 150kV Kendari. ²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki
Foto: ²©²ÊÍøÕ¾/Muhammad Sabki

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - PT PLN (Persero) akan memenuhi kebutuhan listrik untuk fasilitas pengolahan dan pemurnian (smelter) feronikel di Halmahera Timur milik PT Aneka Tambang Tbk (ANTM).

Hal tersebut disampaikan oleh Direktur Niaga dan Manajemen Pelanggan PLN Bob Saril kepada ²©²ÊÍøÕ¾.

Bob mengatakan Antam bakal beli listrik dari PLN untuk tahap menengah dan jangka panjang. Sementara untuk jangka pendek, menurutnya Antam sedang melakukan proses pengadaan.

"Jadi (beli listrik) untuk tahap menengah dan jangka panjang. Saat ini untuk jangka pendek mereka lagi melakukan proses pengadaan," ungkapnya kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (05/01/2021).

Lebih lanjut Bob mengatakan, PLN akan mulai memasok listrik smelter feronikel Antam tersebut pada 2026 dengan kapasitas kurang lebih 100 mega watt (MW).

"2026, lebih kurang 100 MW," paparnya saat ditanya kapan PLN mulai memasok listrik tersebut.

Sementara itu SVP Corporate Secretary Aneka Tambang Kunto Hendrapawoko mengatakan terkait dengan ketersediaan pembangkit listrik untuk smelter feronikel Haltim kini berjalan sesuai rencana.

"Terkait dengan progress ketersediaan pembangkit listrik untuk Smelter Feni Haltim dapat disampaikan bahwa sampai saat ini prosesnya berjalan sesuai dengan yang direncanakan," paparnya kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (05/01/2021).

Menurut Kunto, perusahaan memastikan tata kelola dan pelaksanaan pemenuhan pembangkit listrik pabrik feronikel Haltim ditempuh melalui mekanisme dan metode yang paling cepat, sesuai dengan praktik Good Corporate Governance (GCG).

"Berkenaan dengan hal tersebut, perusahaan akan melakukan keterbukaan informasi sesuai dengan ketentuan pasar modal Indonesia ke depannya," jelasnya.

Dia menjelaskan, pabrik feronikel Haltim line-1 memiliki kapasitas 13.500 ton nikel dalam feronikel (TNi). Kapasitas pembangkit yang dibutuhkan untuk memenuhi produksi tersebut adalah sebesar 75 MW.

Sampai saat ini, imbuhnya, perusahaan telah menyelesaikan uji coba tanpa beban (no load test) terhadap pabrik yang saat ini telah mencapai kemajuan konstruksi sebesar 98%.

"Nantinya, jika pembangunan telah selesai, Pabrik Feni Haltim akan menambah portfolio kapasitas produksi total tahunan Antam menjadi 40.500 TNi," tuturnya.

Sebelumnya, Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) memutuskan untuk melakukan lelang (tender) kembali pengadaan listrik untuk memasok listrik di smelter feronikel milik Antam.

Kriteria paling utama yang akan dipilih untuk pemenang tender tersebut adalah perusahaan yang bisa menyediakan listrik dengan harga paling murah.

Menteri BUMN Erick Thohir mengatakan pembukaan lelang untuk pengadaan pasokan listrik di smelter tersebut baru saja dilakukan dan hingga saat ini sudah terdapat 36 perusahaan yang mendaftar.

"Insya Allah ada solusi, dengan tender dibuka ada 36 peminat dari swasta dan BUMN, tapi harga termurah di bawah harga yang sekarang sangat mahal itu," kata Erick dalam rapat kerja dengan Komisi VI DPR RI, Selasa (22/9/2020).

Dia mengungkapkan, kejadian ini merupakan hal yang cukup aneh ketika pembangunan smelter tidak dibarengi dengan pasokan listrik yang akan menggerakkan smelter tersebut. Untuk itu, imbuhnya, penyelesaian smelter ini menjadi salah satu tolak ukur kinerja direksi Antam.

"Sangat aneh bangun smelter tapi listriknya tidak ada," imbuhnya.


(wia) Next Article Lama Mangkrak, Antam Pede Smelter Haltim Operasi di Q3 2022

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular