²©²ÊÍøÕ¾

Rebutan Vaksin Covid: UE Tarik Ancaman Tak Kirim ke Irlandia

Emir Yanwardhana, ²©²ÊÍøÕ¾
30 January 2021 18:30
uni eropa
Foto: REUTERS/Yves Herman

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Uni Eropa (UE) menarik ancaman untuk membatasi ekspor vaksin Covid -19 ke Irlandia Utara karena program vaksinasi nasional. Setelah sebelumnya ada perselisihan yang berkembang antara WHO dengan Inggris raya terkait pasokan vaksin.

Wabah Covid -19 mendekati angka kematian 2,2 juta, membuat negara-negara kaya memperebutkan pasokan vaksin yang terbatas. Ada kekhawatiran bahwa negara yang kurang beruntung akan mendapatkan akses vaksin dalam waktu yang lama.

Dilansir AFP, Sabtu (30/1), perusahaan Inggris - Swedia AstraZeneca mengatakan hanya dapat mengirimkan sebagian kecil dari dosis vaksin yang dijanjikan kepada Uni Eropa. Perusahaan itu juga mengklaim mengalami masalah produksi, dan kedua belah pihak menuntut janji mereka dipenuhi.

Uni Eropa sempat mengancam akan membatasi ekspor vaksin ke Irlandia Utara dengan mengesampingkan bagian dari kesepakatan Brexit dengan Inggris. Padahal dalam kesepakatan itu memungkinkan aliran bebas barang di atas perbatasan Irlandia. 

"Komisi Eropa akan memastikan bahwa protokol Irlandia / Irlandia Utara tidak terpengaruh," kata Komisaris Uni Eropa dalam sebuah pernyataan Jumat malam.

Hal itu terjadi setelah Uni Eropa merilis versi kontraknya yang telah disunting dengan AstraZeneca, sambil mengumumkan mekanisme yang bisa menolak ekspor vaksin yang dibuat di tanah Eropa.

Vaksin AstraZeneca menjadi vaksin ketiga yang mendapat persetujuan Uni Eropa setelah Pfizer / BioNtech dan Moderna. Walaupun berada di bawah bayang-bayang perselisihan diplomatik yang pahit.

"Saya berharap AstraZeneca memberikan 400 juta dosis sesuai kesepakatan," kata Ketua Komisi Eropa Ursula von der Leyen.

Masalah pasokan ini merupakan pukulan besar bagi peluncuran vaksin di Eropa, khususnya akibat dari perselisihan Eropa - Inggris. Belum lagi ada program vaksinasi massal di Eropa, bahkan pada negara negara kaya dikhawatirkan memonopoli dosis vaksin.

Kepala Organisasi Kesehatan Dunia, Tedros Adhanom Ghebreyesus menyatakan bahaya nyata vaksinasi dapat membantu untuk mengakhiri pandemi. Tapi dapat memperburuk ketidaksetaraan global.


(hoi/hoi) Next Article Di Atas Angin, RI Pede Menangi Gugatan ke Eropa Soal Sawit

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular