
Kang Emil Blak-blakan 7 Ekonomi Baru Jabar Pascapandemi Covid

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil membeberkan tujuh pengembangan ekonomi baru yang sedang dikerjakan pemprov Jabar dalam menyongsong momentum pascapandemi Covid-19. Ketujuh pengembangan itu merentang dari investasi hingga pariwisata lokal.
Dalam wawancara khusus dengan ²©²ÊÍøÕ¾ pada Rabu (25/8/2021), Kang Emil, sapaan akrab Ridwan Kamil mengungkapkan, Jabar ingin menjadi juara untuk urusan investasi di ASEAN.
Kedua, swadaya untuk sektor kesehatan. Terbaru, Jabar bekerja sama dengan Aspen Docta asal Australia. Dana yang digelontorkan investor itu mencapai Rp 14 triliun untuk membangun rumah sakit hingga puskesmas di Jabar.
"Itu dari dana mereka. Kerja sama dengan BUMD kita supaya Jabar rasio benteng kesehatannya jauh lebih baik dari sekarang," kata Kang Emil.
Ketiga, swasembada demi kedaulatan pangan. Tujuannya untuk menekan impor bahan pangan. Jabar, menurut Kang Emil, juga punya program petani milenial yang kemudian diikuti pemerintah pusat.
Keempat, ekonomi 4.0. Ia mencontohkan kalau ke depan akan ada SMK dengan kurikulum Shopee, Astra, hingga Samsung.
"Jadi fisik sekolah, muridnya dari kita, tapi kurikulumnya saya serahkan ke mereka. Inilah transformasi SDM Jabar agar SMK tidak lagi jadi sumber pengangguran tertinggi karena kurikulumnya nggak nyambung. Jadi daripada kita ngira-ngira, saya ajak aja industri-industri besar itu untuk mengitervensi kurikulum SMK kita," ujar Kang Emil.
Kelima, ekonomi digital. Kang Emil mengatakan, Shopee akan menyumbangkan satu komputer di setiap desa. Total ada 6.000 desa.
"Jadi komputer itu ditaruh di balai desa nanti warga desa bisa jualan lewat pusat digital desa itu, kemudian dia bisnisnya menusantara atau mendunia seperti itu," kata Kang Emil.
Keenam, ekonomi hijau. Bentuk konkretnya adalah pembuatan solar cell di danau-danau Jabar oleh Masdar, perusahaan asal Uni Emirat Arab (UEA). Kemudian pengembangan pembangkit listrik Bandung Raya berbahan baku sampah.
"Saya pakai mobil listrik kan. Itu bagian dari transformasi ekonomi Jabar ke renewable energy," ujar Kang Emil.
Yang terakhir, lanjut dia, adalah pariwisata lokal. Menurut Kang Emil, pandemi Covid-19 menunjukkan destinasi wisata yang tidak terlalu mengandalkan pesawat terbang, ekonomi pariwisata di sana lebih kuat dan lebih hidup.
"Karena cukup pakai motor, pakai mobil, pakai kereta," katanya.
(miq/miq) Next Article Kang Emil: Jabar Provinsi Besar yang Tak Ada Lagi Zona Merah!