²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

China Tes Puluhan Ribu Darah Manusia di Wuhan, Ada Apa?

Thea Fathanah Arbar, ²©²ÊÍøÕ¾
13 October 2021 17:08
Ilustrasi bendera China. AP/
Foto: Ilustrasi bendera China. AP/

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - China akan menguji puluhan ribu sampel darah di kota Wuhan. Ini dilakukan saat meningkatnya seruan transparansi dalam penyelidikan asal-usul Covid-19.

Negeri Tirai Bambu menyimpan hingga 200.000 sampel di Pusat Darah Wuhan. Termasuk yang berasal dari pasien yang muncul akhir 2019, di Pusat Darah Wuhan.

Panel penyelidik Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan sampel darah pasien awal-awal kemungkinan besar menjadi sumber informasi kunci yang dapat membantu menentukan kapan. Apalagi soal di mana virus SARS-CoV-2 pertama kali menginfeksi manusia.

"Ini memberikan sampel real time terdekat di dunia yang pernah kami lihat untuk membantu kami memahami waktu kejadian wabah," kata Yanzhong Huang, rekan senior untuk kesehatan global di Council on Foreign Relations, dikutip dari CNN International, Rabu (13/10/2021).

Menurut pejabat China, sampel darah telah disimpan selama dua tahun. Ini diperlukan sebagai bukti dalam setiap tuntutan hukum terkait dengan dari mana donor darah berasal.

Kepala tim China yang mengerjakan investigasi WHO, Liang Wannian, pertama kali mengatakan dalam konferensi pers pada Juli bahwa China akan menguji sampel."Begitu para ahli China mendapatkan hasilnya, mereka akan mengirimkannya ke pakar China dan tim asing," kata Liang kala itu.

Liang mengatakan sampel berasal dari tabung pembuka kantong darah donor, ditutup rapat dan kemudian disimpan. Para ahli China dikatakan telah "membuat beberapa penilaian dan evaluasi pada metode pengujian dan rencana tindakan, yang akan dilaksanakan setelah berakhirnya (batas dua tahun)".

Menurut para ahli, jika disimpan dengan benar, sample dapat mengandung tanda-tanda penting dari antibodi pertama yang dibuat oleh manusia untuk melawan penyakit tersebut.

"Sementara kasus pertama yang dilaporkan terjadi di Wuhan pada 8 Desember, penelitian kami dan makalah penelitian terkait sebelumnya dari para ilmuwan Tiongkok sepenuhnya menyarankan ... 8 Desember mungkin bukan kasus utama. Mungkin ada kasus lain yang terjadi sebelumnya," tambahnya.

China bersikeras telah transparan dan membantu penyelidikan WHO. Namun selama ini China mengklaim virus datang Fort Detrick, laboratorium AS di Maryland, yang belum terbukti hingga saat ini.


(sef/sef) Next Article China Ngaku Tak Halangi Investigasi Ulang Asal Virus Corona

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular