²©²ÊÍøÕ¾

Kata Panel Ahli WHO Soal Kondisi Covid-19 RI Terbaru

Thea Fathanah Arbar, ²©²ÊÍøÕ¾
19 October 2021 16:10
Rapid Test  (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)
Foto: Rapid Test (²©²ÊÍøÕ¾/Tri Susilo)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Indonesia (amit-amit) berpotensi mengalami gelombang ketiga Covid-19 pada akhir 2021 mendatang. Hal ini disampaikan oleh Dicky Budiman, panel ahli Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) terkait Covid-19.

"Potensi adanya gelombang ketiga di Indonesia kemungkinan dapat terjadi, walaupun leveling-nya (derajat ancamannya) masuk kategori moderat, yang artinya jumlah kasus infeksi atau kematian serta beban pada fasilitas kesehatan (faskes) tidak berpotensi sebesar seperti gelombang pada Juli-Agustus lalu," kata Dicky kepada ²©²ÊÍøÕ¾, Selasa (19/10/2021).

Dicky menjelaskan gelombang infeksi mendatang akan lebih condong mengarah ke wilayah yang jumlah penduduknya belum atau sedikit terproteksi terutama di luar pulau Jawa dan Bali.

"Alasannya karena jumlah orang yang memiliki imunitas sudah jauh lebih banyak, (tapi) di Jawa dan Bali pun dapat terjadi gelombang baru, tapi dengan penduduk yang sudah divaksinasi lengkap, tentu potensi efek buruknya lebih kecil," jelas epidemiolog Indonesia di Griffith University, Australia ini.

Meski gelombang infeksi Covid-19 mendatang masuk kategori moderat, Dicky mengatakan pemerintah harus tetap melakukan satuan mitigasi yang optimal. Apalagi, wilayah di luar Jawa dan Bali yang berpotensi memburuk.

"(Ini diperlukan) karena kita tahu kualitas infrastruktur kesehatannya kurang memadai dibandingkan Jawa-Bali," imbuhnya.

Menurutnya gelombang ketiga Covid-19 agak sulit dihindari karena ada beberapa faktor yang berkontribusi.

"Setidaknya pada awal 2022, masih ada sekitar 60% dari total penduduk kita yang masih rawan karena belum memiliki imunitas dan belum divaksinasi atau belum menjadi penyintas," paparnya.

Selain itu, adanya potensi penurunan dari proteksi vaksin pada orang yang sudah divaksin selama 6 bulan. Virus corona varian Delta yang masih ada, dikatakan juga sudah jauh lebih fit dan kuat sehingga dapat menurunkan efisifikasi vaksin.

"Ini sudah terjadi di Meksiko dan Inggris. Meski begitu masih lebih baik divaksinasi dibandingkan tidak," lanjutnya. "Ini yang menjadi catatan penting bagi Pemerintah."

Untuk mencegah hal ini, Dicky mengatakan Indonesia perlu lebih memperketat mitigasinya. Terutama dengan 3T (testing, tracing, treatment), gerakan protokol kesehatan 5M (memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan, serta membatasi mobilisasi dan interaksi), dan vaksinasi.

"Mitigasi yang dilakukan 3T, 5M dan vaksinasi. Ini yang harus dilakukan. Termasuk penguatan faskes, dengan cara memperkuat ketersediaan obat, alat kesehatan, termasuk sistem rujukan, terutama pada faskes di luar Jawa-Bali," paparnya.

"Dengan adanya kombinasi itu, saya kita kita dalam melampaui ancaman gelombang ketiga ini."


(sef/sef) Next Article Awas Gelombang 3 Covid RI, Pemerintah Jokowi Beri Peringatan

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular