²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

AS-China Bawa Kabar Buruk Baru, Batu Bara Cs Beneran 'Kiamat'

Tommy Patrio Sorongan, ²©²ÊÍøÕ¾
11 November 2021 07:53
Pemerintah China menutup jalan raya dan sekolah di sejumlah kota karena polusi udara akibat asap batu bara pada Jumat (5/11). REUTERS/David Gray
Foto: Pemerintah China menutup jalan raya dan sekolah di sejumlah kota karena polusi udara akibat asap batu bara pada Jumat (5/11). REUTERS/David Gray

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾Â - Tanda berakhirnya batu bara dan sumber energi fosil lainnya semakin nyata. Terbaru, Amerika Serikat (AS) dan China memberikan sinyal bahwa masing-masing akan secara konkret segera mempensiunkan pembangkit listrik batu bara (PLTU) dan migas.

Mengutip AFP Kamis (11/11/2021), utusan khusus AS dalam KTT iklim COP26, John Kerry, mengatakan bahwa negaranya berkomitmen penuh tentang cara-cara untuk membatasi pemanasan global hingga 1,5-2 derajat Celcius sesuai isi Perjanjian Paris. Ini diwujudkan dalam sebuah deklarasi bersama beberapa negara, termasuk AS, untuk mempensiukan beberapa pembangkit energi berbasis fosil.

"Deklarasi ini berisi pernyataan kuat tentang ilmu pengetahuan yang mengkhawatirkan, kesenjangan emisi, dan kebutuhan mendesak untuk mempercepat tindakan untuk menutup kesenjangan itu," katanya kepada wartawan.

"Ini berkomitmen untuk serangkaian tindakan penting sekarang dekade ini ketika dibutuhkan."

Utusan iklim Beijing Xie Zhenhua, pun mengatakan bahwa pihaknya juga akan terus memperkuat aksi iklim. Ia menyebut bahwa Beijing siap bekerja sama dengan siapapun, termasuk AS.

"Kedua belah pihak (AS dan China) mengakui bahwa ada kesenjangan antara upaya saat ini dan tujuan Perjanjian Paris sehingga kami akan bersama-sama memperkuat aksi iklim," ujarnya.

Sekjen PBB Antonio Guterres menyambut baik pakta AS-China. Ia berpendapat bahwa kerjasama internasional sangatlah diperlukan untuk menyelesaikan persoalan iklim ini.

"Menangani krisis iklim membutuhkan kolaborasi dan solidaritas internasional, dan ini merupakan langkah penting ke arah yang benar," katanya di Twitter.

China dan AS adalah dua penghasil emisi terbesar di dunia. Keduanya bersama-sama menyumbang hampir 40% dari semua polusi karbon. AS mengatakan pihaknya berencana untuk menjadi netral karbon pada tahun 2050, sementara China mengumumkan telah menetapkan target nol bersih untuk tahun 2060.

KTT Iklim COP26 berlangsung di Glasgow, Skotalndia sejak 3 November. Rencananya agenda akan berakhir akhir pekan ini.


(tps/sef) Next Article China Makin Keras: Tak Mau Ada Kelompok Negara Atur Dunia!

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular