²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Maaf Erdogan Gak Sehebat Itu, Inflasi Turki Mau 'Meledak'

Tommy Patrio Sorongan, ²©²ÊÍøÕ¾
04 January 2022 08:00
FILE PHOTO: FILE PHOTO: Turkish Lira banknotes are seen in this October 10, 2017 picture illustration. REUTERS/Murad Sezer/File Photo/File Photo
Foto: REUTERS/Murad Sezer

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Inflasi Turki secara year-on-year (yoy) pada Desember 2021 menembus level 36,08%. Angka ini merupakan rekor tertinggi Negeri Anatolia itu sejak September 2002 lalu.

Dalam laporan Institut Statistik Turki, dari segi month-on-month, inflasi naik 13,58%. Ini jauh dari perkiraan analis yang memperkirakan kenaikan bulanan sebesar 9% dan kenaikan tahunan sebanyak 30,6%.

Hal ini sendiri tidak lepas dari penurunan nilai lira. Sepanjang 2021, lira Turki anjlok 79,17% di hadapan dollar Amerika Serikat (AS). Selain itu, terjadi juga kenaikan pada harga transportasi dan harga makanan sebanyak 53,66% dan 43,8%.

"Ini mencerminkan lingkaran setan inflasi tarikan permintaan, yang sangat berbahaya karena bank sentral telah menyiratkan bahwa tekanan harga berasal dari kendala pasokan, dan tidak dapat berbuat apa-apa," kata Ozlem Derici Sengul, mitra pendiri di Spinn Consulting, di Istanbul.

"Tarif harus segera dan agresif dinaikkan," katanya. "Inflasi tahunan mungkin akan mencapai 40-50% pada bulan Maret."

Merosotnya nilai lira sendiri tidak lepas dari kebaijakan Presiden Recep Tayyip Erdogan yang memaksakan suku bunga rendah kepada bank sentral. Pada September lalu, bank sentral memangkas suku bunga hingga 500 basis poin.

Erdogan sendiri cukup keras dalam mempertahankan pandangannya soal suku bunga rendah. Pasalnya ia menganggap suku bunga yang tinggi bukanlah hal yang baik bagi perekonomian.

Dalam memaksa bank sentral untuk mengambil kebijakan hawkish, ia pun tidak segan-segan untuk memecat gubernur bank sentral yang ingin menaikan tingkat suku bunga. Salah satunya terjadi pada Maret 2021 lalu di mana ia memecat Gubernur bank sentral Turki (TCMB) Naci Agbal. Agbal yang baru memegang jabatan itu selama lima bulan dipecat lantaran ingin menaikkan suku bunga.


(tps) Next Article Inflasi Turki Hampir Sentuh 20%, Erdogan Gelar Siasat Baru

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular