²©²ÊÍøÕ¾

Tekor Jualan BBM Pertalite, Pertamina Dijanjikan 'Subsidi'

Cantika Adinda Putri, ²©²ÊÍøÕ¾
19 January 2022 12:32
Pengendara motor mengatre untuk mengisi bahan bakar Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (17/9/2020). (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)
Foto: Pengendara motor mengatre untuk mengisi bahan bakar Pertalite di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) kawasan Pondok Cabe, Tangerang Selatan, Banten, Kamis (17/9/2020). (²©²ÊÍøÕ¾/Andrean Kristianto)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) memastikan bahwa PT Pertamina (Persero) akan menerima kompensasi atas penjualan Bahan Bakar Minyak (BBM) jenis bensin Premium (RON 88) dan juga Pertalite (RON 90) karena masih ditahannya harga jual bensin ke masyarakat.

Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM Tutuka Ariadji mengatakan, sesuai Peraturan Presiden (Perpres) No. 117 tahun 2021 tentang Perubahan Ketiga Atas Peraturan Presiden No.191 tahun 2014 tentang Penyediaan, Pendistribusian dan Harga Jual Eceran BBM, pemerintah dapat memberikan kompensasi atas penjualan BBM Khusus Penugasan seperti Premium (RON 88) dan juga campuran RON 88 pada bensin Pertalite.

Namun demikian, pihaknya menyebut besaran kompensasi masih dikaji dan dibahas dengan PT Pertamina (Persero).

"Di Perpres itu Premium yang ada di dalam Pertalite bisa diberikan kompensasi, itu yang sedang kita kaji dengan Pertamina besarannya berapa," tuturnya dalam konferensi pers, Rabu (19/01/2022).

Soerjaningsih, Direktur Pembinaan Usaha Hilir Migas Kementerian ESDM, mengatakan pemerintah akan memberikan kompensasi atas penjualan Pertalite kepada Pertamina karena di dalam bensin Pertalite juga terdapat campuran bensin Premium (RON 88), dan ini juga merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk menyediakan BBM dengan kualitas lebih baik dengan tetap menjaga daya beli masyarakat.

"Di dalam Pertalite, ada komponen Premium. Kami mengharapkan ada perbaikan kualitas BBM yang dipakai masyarakat, namun menjaga affordability-nya. Terhadap BBM yang saat ini beredar di masyarakat, seperti Pertalite, Pertamina akan dapat kompensasi," jelasnya.

Soerjaningsih sebelumnya menyebut bahwa harga keekonomian bensin Pertalite seharusnya kini telah mencapai di atas Rp 11.000 per liter dan Premium di kisaran Rp 9.000 per liter, seiring dengan meningkatnya harga minyak mentah dunia.

Namun, untuk menjaga daya beli masyarakat, pemerintah masih meminta Pertamina untuk menahan harga jual yakni Premium pada Rp 6.450 per liter dan Pertalite Rp 7.650 per liter.

"Pertalite ini bahan bakar umum, harganya secara normal sudah berada di atas Rp 11.000, harga keekonomiannya... Harga keekonomian Premium sekitar Rp 9.000 per liter," ungkapnya dalam konferensi pers, Senin (25/10/2021).

Dia mengatakan, meski seharusnya harga Pertalite sesuai harga keekonomian karena bukan barang subsidi, namun agar tidak terjadi keresahan di masyarakat bila terjadi kenaikan cukup tinggi, maka Pertamina sebagai BUMN diharapkan dapat mendukung kelancaran pendistribusian BBM dengan menjual harga BBM yang terjangkau bagi masyarakat.

"Ini kembali lagi agar supaya tidak terjadi keresahan di masyarakat karena kenaikan harga cukup tinggi, sehingga Pertamina sebagai BUMN diharapkan bisa support kelancaran pendistribusian BBM yang terjangkau," jelasnya.

Sebagai informasi, harga minyak mentah dunia jenis Brent pada Rabu (19/01/2022) pukul 06.18 WIB berada di level US$ 86,48 per barel dan light sweet atau West Texas Intermediate (WTI) sebesar US$ 83,82 per barel, sudah lebih tinggi dari asumsi harga minyak mentah Indonesia (ICP) pada 2022 sebesar US$ 63 per barel.

Adapun realisasi ICP pada 2021 tercatat sebesar US$ 68,5 per barel, lebih tinggi dari asumsi dalam APBN 2021 sebesar US$ 45 per barel.


(wia) Next Article Sekarang Premium, Siap-Siap Pertalite Juga Bakal Dihapus

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular