²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Waspada Muncul Omicron 'Siluman' BA.2, Ini Fakta-faktanya

Thea Fathanah Arbar, ²©²ÊÍøÕ¾
27 January 2022 06:00
Ilustrasi Virus Covid-19 (Photo created by wirestock via Freepik)
Foto: infografis/Waspada RI! Omicron 'Siluman' BA.2 Muncul, Lebih Berbahaya?/Aristya Rahadian

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Varian baru Covid-19 muncul kembali. Belum kelar dengan Delta dan Omicron, kini muncul BA.2.

Lalu apa saja fakta-faktanya?

Dijuluki Son of Omicron

Varian ini dijuluki 'son of Omicron'. Pasalnya, secara teknis, BA.2 adalah versi baru dari varian Omicron.

Secara teknis, BA.2 adalah keturunan BA.1. Ini adalah nama lain Omicron.

Seperti Siluman

Melansir Associated Press (AP News), varian BA.2 ini dianggap lebih tersembunyi daripada versi asli Omicron. BA.2 bahkan dijuluki stealth Omicron atau 'siluman Omicron' karena memiliki sifat genetik tertentu yang membuatnya agak sulit dideteksi pada tes PCR.

Dari Mana Asalnya?

Belum diketahui dari mana varian BA.2 muncul. Namun dilansir dari France24, BA.2 pertama kali diidentifikasi di India dan Afrika Selatan (Afsel) alhier 2021.

Namun laporan lain juga menyebut ia sebenarnya terdeteksi awal di Inggris. Berdasarkan laporan U.K. Helath Security Agency (UKHSA), BA.2 pertama kali muncul November.

Sudah Menyebar di 40 Negara, Ada Tetangga RI

Varian ini sudah ditemukan di 40 negara, termasuk tetangga RI, Filipina. Departemen Kesehatan (DOH) mengonfirmasi hal itu Selasa (25/1/2022).

"BA.2 atau Omicron 'siluman' ini umum dalam kasus lokal di wilayah kami," kata Wakil Menteri Kesehatan Filipina Maria Rosario Vergeire dalam konferensi pers online, dimuat Inquirer.

Disebut BA.2 sudah menyebar di Asia hingga ke Europa. Inggris, Denmark, hingga Amerika Serikat (AS) juga mengonfirmasi.

Di AS, BA.2 ditemukan di 17 negara bagian. Setidaknya ada 8.000 kasus total ditemukan hingga sekarang.

Halaman 2>>

Apakah Menimbulkan Gejala Lebih Parah dan Berbahaya?

Ilmuwan belum bisa menilai apakah BA.2 lebih berbahaya dan menimbulkan gejala parah. Belum banyak penelitian dilakukan.

"Sudah menjadi sifat virus untuk berevolusi dan bermutasi, jadi diharapkan kita akan terus melihat varian baru muncul saat pandemi berlangsung," kata Direktur Insiden Covid-19 di Keamanan Kesehatan Inggris, Dr. Meera Chand dikutip dari ABC News.

"Sejauh ini, tidak ada cukup bukti untuk menentukan apakah BA.2 menyebabkan penyakit yang lebih parah daripada Omicron BA.1, tetapi datanya terbatas."

Respons WHO

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebut BA.2 bukan varian yang menjadi perhatian (variant of concern/VOC). Artinya belum ada bukti yang menunjukkan subvarian baru tersebut akan memperburuk penularan Covid-19, keparahan gejala atau kemanjuran vaksin.

Masyarakat diharapkan tetap disiplin melakukan tindakan pencegahan yang sama. Mulai dari divaksin, mengenakan masker, menjaga jarak, menghindari keramaian dan tinggal di rumah saat merasa sakit.

Pages

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular