
Studi Terbaru soal Omicron 'Siluman' BA.2, Lebih Berbahaya?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Kemunculan subvarian Covid-19 Omicron, BA.2 membuat ahli kesehatan was-was. Dalam penelitian terbaru, disebutkan bahwa strain yang juga disebut "Omicron Siluman" ini tampak lebih menular dari pada Omicron asli, BA.1.
Studi dilakukan otoritas penyakit menular Denmark, Statens Serum Institut (SSI). BA.2 bisa menjadi 1,5 kali lebih menular daripada BA.1.
Kelompok yang rentan adalah mereka yang tidak divaksin. Namun, analisis awal oleh lembaga tersebut menunjukkan tidak ada perbedaan risiko rawat inap untuk BA.2 dibandingkan dengan BA.1.
"Ada beberapa indikasi bahwa itu lebih menular, terutama untuk yang tidak divaksinasi. Tetapi itu juga dapat menginfeksi orang yang telah divaksinasi ke tingkat yang lebih besar," kata Direktur Teknis SSI Tyra Grove Krause pada briefing.
"Ini bisa berarti puncak epidemi Denmark akan memperpanjang sedikit lebih jauh ke Februari dari perkiraan sebelumnya," tambahnya.
Hal ini dikatakan Menteri Kesehatan Denmark Magnus Heunicke. Meski demikian ia menegaskan, kemungkinan 'anak' Omicron itu tidak lebih berbahaya.
"Tidak ada bukti bahwa varian BA.2 menyebabkan lebih banyak penyakit, tetapi pasti lebih menular," kata Heunicke dalam konferensi pers.
Di global Omicron asli telah menyumbang 98% kasus Covid-19. Namun di Denmark, BA.2 malah menjadi strain dominan.
BA.2 sendiri diyakini sudah masuk ke 40 negara. Bulan hanya Denmark, tapi Inggris, Swedia, Norwegia, Ameriks Serikat (AS), dan tetangga RI, Filipina.
![]() Waspada RI! Omicron 'Siluman' BA.2 Muncul, Lebih Berbahaya? |
(sef/sef) Next Article Waspada RI! Omicron 'Siluman' BA.2 Muncul, Lebih Berbahaya?