²©²ÊÍøÕ¾

Selain Omicron, Varian Delta Masih Mengintai di Sekitar Anda

Thea Fathanah Arbar, ²©²ÊÍøÕ¾
20 February 2022 13:30
Infografis: Heboh 'Delmicron', Gabungan Delta & Omicron?
Foto: Infografis/Heboh 'Delmicron', Gabungan Delta & Omicron?/Arie Pratama

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Perkembangan kasus Covid-19 di Indonesia terus menanjak. Bahkan, kini angka kasus harian berhasil melewati rekor tertinggi sepanjang sejarah saat munculnya varian Delta pada tahun lalu.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan, kasus konfirmasi per Sabtu (19/2/2022) melesat hingga 59.384 kasus. Dengan demikian, total kasus secara keseluruhan mencapai 5.149.021 orang.

Peningkatan kasus yang semakin tak terkendali in tak lepas dari munculnya varian Omicron. Sejak kemunculannya beberapa minggu lalu, kasus harian yang mulanya stabil di angka 150 kasus, melonjak menjadi puluhan ribu orang.

Meski begitu, meski jumlah angkanya menurun, varian Delta rupanya juga masih ada dan menyebar di seluruh dunia. Menurut data GISAID, setidaknya Indonesia mencatat 9 kasus Delta dalam 4 minggu terakhir, dengan total 8.459 kasus sejauh ini.

Sementara penambahan kasus penularan Delta paling banyak ada di Amerika Serikat (382 kasus dalam sebulan terakhir), Jerman (349), Polandia (170), Inggris (119), dan Prancis (114).

Hampir sama seperti Omicron, Delta memiliki kemampuan menular lebih cepat. Perbedaannya adanya varian yang awalnya berasal dari India ini lebih mudah memicu pasien yang terinfeksi mengalami gejala yang parah.

Varian Delta biasanya memiliki gejala demam, sesak nafas, kelelahan, nyeri otot atau tubuh, sakit kepala, kehilangan rasa atau bau (anosmia), sakit tenggorokan, hidung tersumbat atau pilek, mual atau muntah, diare, sakit perut, kehilangan nafsu makan, hingga gangguan pendengaran.

Ada juga gejala pembekuan darah dan gangren, yakni kondisi di mana terjadi kematian jaringan tubuh akibat kekurangan aliran darah atau infeksi bakteri yang serius.

Secara umum, gangren mempengaruhi lengan dan kaki, termasuk jari kaki dan jari tangan namun juga dapat terjadi pada otot dan organ di dalam tubuh, seperti kantong empedu.


(tfa/tfa) Next Article Studi Menemukan Omicron 4 Kali Lebih Menular dari Delta

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular