
Varian Deltacron Bikin Heboh, Sudah Terdeteksi di Indonesia?

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Pandemi Covid-19 telah memasuki tahun ketiga. Meski demikian, hingga kini masih terus ditemukan varian baru dari Covid. Setelah beberapa waktu lalu ditemukan varian baru bernama IHU di Prancis, kini varian Deltacron ditemukan di Siprus.
Mengutip ²©²ÊÍøÕ¾ International, jenis virus corona ini menggabungkan varian Delta dan Omicron.
"Saat ini ada koinfeksi Omicron dan Delta dan kami menemukan strain ini yang merupakan kombinasi dari keduanya," kata Profesor Ilmu Biologi Universitas Siprus, Leondios Kostrikis dalam sebuah wawancara dengan TV lokal, Sigma.
"Penemuan itu dinamai Deltacron karena identifikasi genetik mirip Omicron."
Lalu apakah varian Deltacron lebih mematikan?
Para peneliti masih mengirim temuan ke GISAID, database internasional yang melacak Covid-19. "Kita akan melihat di masa depan apakah strain ini lebih patologis atau lebih menular, dan apakah ia lebih 'menang' melawan dua strain dominan, Delta dan Omicron," kata Kostrikis lagi.
Varian Deltacron hadir saat Omicron menjadi penyumbang utama kenaikan kasus Covid-19 di seluruh dunia saat ini. Mengutip Universitas Johns Hopkins, AS melaporkan rata-rata dalam tujuh hari ada lebih dari 600.000 kasus baru setiap hari.
Omicron telah sukses menggantikan posisi Delta, yang sebelumnya menjadi varian Covid yang paling mendominasi.
Lantas, bagaimana gejala varian Deltacron?
Melansir berbagai sumber, varian tersebut dapat berupa gejala yang dialami pada varian Omicron seperti pilek, batuk, hingga kelelahan. Meski demikian, belum ada penjelasan lebih lanjut terkait gejala penderita Deltacron.
Jika Anda mengalami gejala seperti sakit tenggorokan, batuk, lemah, pilek, hingga kehilangan rasa dan penciuman segera lakukan pemeriksaan ke fasilitas kesehatan terdekat.
Lantas, apakah varian ini sudah terdeteksi di Indonesia?
"Sampai saat ini varian Deltacron belum kita deteksi di Indonesia," kata Sekretaris Direktorat Jenderal Kesehatan Masyarakat Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi dalam konferensi pers.
Meski demikian, Nadia tetap meminta kepada masyarakat untuk tetap patuh terhadap protokol kesehatan, apa pun variannya. Menurutnya, kewaspadaan perlu terus ditingkatkan.
(cha/cha) Next Article Jangan Kaget! Ilmuwan Bongkar 'Manfaat' Terinfeksi Omicron
