²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Mundur, Tentara Rusia Jadi 'Tumbal' Reaktor Nuklir Chernobyl

Thea Fathanah Arbar, ²©²ÊÍøÕ¾
02 April 2022 09:35
A shelter construction covers the exploded reactor at the Chernobyl nuclear plant, in Chernobyl,Ukraine, Tuesday, April 27, 2021. The Ukrainian authorities decided to use the deserted exclusion zone around the Chernobyl power plant to build a repository where Ukraine could store its nuclear waste for the next 100 years. (AP Photo/Efrem Lukatsky)
Foto: Pembangkit nuklir Chernobyl, di Chernobyl, Ukraina. (AP Photo/Efrem Lukatsky)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ Indonesia - Perusahaan listrik negara Ukraina mengatakan bahwa tentara Rusia telah meninggalkan lokasi pembangkit listrik tenaga nuklir (PLTN) Chernobyl dan pergi menuju Belarus.

Ada klaim bahwa beberapa tentara Rusia telah "menerima dosis radiasi yang signifikan," tetapi Associated Press melaporkan bahwa Kremlin tidak berkomentar tentang klaim radiasi.

Perusahaan listrik Energoatom mengatakan dalam sebuah pernyataan melalui Telegram bahwa sekelompok tentara Rusia meninggalkan PLTN Chernobyl dan kota satelit Slavutych.

"Sudah dikonfirmasi bahwa penjajah, yang merebut pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl dan fasilitas lainnya di Zona Eksklusi, berbaris dalam dua kolom menuju perbatasan Ukraina dengan Republik Belarus," bunyi pernyataan itu pada Kamis (31/3/2022).

"Pagi ini, para penyerbu mengumumkan niat mereka untuk menyerahkan pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl kepada personel stasiun Ukraina," tambahnya.

Menurut pernyataan Energoatom di Telegram, tentara Rusia "menerima dosis radiasi yang signifikan dan panik pada tanda pertama penyakit."

Ledakan 1986 di pembangkit listrik tenaga nuklir Chernobyl memuntahkan awan bahan radioaktif ke daerah sekitarnya dan memancarkan 400 kali radioaktivitas seperti bom yang dijatuhkan di Hiroshima selama Perang Dunia II.

Badan Energi Atom Internasional (IAEA) mengakui jumlah korban tewas langsung sebanyak 31, jumlah yang mencakup pekerja pabrik dan petugas pemadam kebakaran yang menanggapi bencana, meskipun lebih banyak orang akhirnya meninggal akibat paparan radiasi.

Serangan Rusia ke Ukraina sejak 24 Februari masih berlanjut hingga kini, jadi konflik darat besar pertama di Eropa dalam beberapa dekade. Rincian pertempuran berubah dari hari ke hari, tetapi ratusan warga sipil telah dilaporkan tewas atau terluka, termasuk anak-anak.

Serangan, yang diperintahkan oleh Presiden Rusia Vladimir Putin, telah menuai kecaman di seluruh dunia dan sanksi ekonomi yang semakin berat terhadap Rusia.


(tfa/luc) Next Article Kenapa Nagasaki-Hiroshima Bisa Dihuni, Tapi Chernobyl Tidak?

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular