
Putin 'Perang Gas', Setahun Lagi Eropa Bisa Resesi...

Harga energi yang tinggi kemudian memicu lonjakan inflasi. ÌýInflasi di zona Euro (Eropa)Ìýmencapai 8,6%Ìýyear-on-yearÌý(yoy)Ìýbulan lalu. Ini lebih tinggi dari dari rilis awal 8,1% (yoy). Inflasi tersebut menjadi rekor tertinggi sepanjang sejarah.
Bank sentral pun akan mengetatkan kebijakan moneternya dengan cara menaikkan suku bunga untuk mendinginkan inflasi.ÌýBeberapa sudah menaikkan suku bunga dengan sangat agresif. Bank sentral Eropa (European Central Bank/ECB) juga menyatakan akan menaikkan suku bunga bulan ini dan September nanti.
"Banyak bank sentral saat ini mandatnya pada dasarnya berubah menjadi tunggal, yakni menurunkan inflasi. Kredibilitas kebijakan moneter merupakan aset yang sangat berharga yang tidak boleh hilang, sehingga bank sentral akan agresif menaikkan suku bunga," kata Kepala Ekonom Nomura Rob SubbramanÌýdalam acaraÌýStreet Signs Asia ²©²ÊÍøÕ¾ International, Selasa (5/7/2022).
SubbramanÌýsendiri memproyeksikan dalam 12 bulan ke depan Zona Euro dan Inggris akan mengalami resesi.
Kenaikan suku bunga akan membuat biaya konsumsi dan ekspansi bisnis akan makin mahal. Ketika bank sentral menaikkan suku bunganya, hal ini akan berpengaruh juka kepada suku bunga bank kredit konsumsi dan korporasi. Di sisi lain, kenaikan suku bunga juga untuk menekan peredaran uang yang berlebih. Akan tetapi dikhawatirkan malah akan membuat likuiditas menjadi sangat ketat.
Akibatnya konsumsi dan investasi akan melambat sehingga ikut menahan pertumbuhan ekonomi dan bisa memicu kondisi yang paling dihawatirkan yakni resesi.
Rusia sendiri adalah pemasok utama gas alam lewat pipa ke Eropa. Menurut catatan BP Statistical Review 2022, Rusia memenuhi 45,25% pasokan gas alam ke Eropa lewat pipa. Jumlahnya mencapai 167 miliar meter kubik (bcm) dari total impor gas alam Eropa lewat pipa 369,1 bcm. Pipa Nord Stream 1 mengangkut 55 bcm gas per tahun dari Rusia ke Jerman di bawah Laut Baltik.
TIM RISET ²©²ÊÍøÕ¾ INDONESIA
(ras/ras)