
Akhir Perang Ukraina Masih Jauh, Ada Sinyal Baru dari Amerika

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ indonesia - Pemerintah Amerika Serikat (AS) kembali memberikan bantuan persenjataan bagi Ukraina yang saat ini diserang oleh Rusia. Kali ini, Washington kembali memberikan bantuan senjata senilai US$ 675 juta atau setara Rp 1 triliun.
Menteri Pertahanan AS Lloyd Austin mengatakan bantuan itu banyak GMLRS, (Sistem Roket Peluncuran Berganda Terpandu), howitzer, amunisi, humvee, ambulans lapis baja, dan juga sistem anti tank.
"Kami terus berkomitmen bagi Ukraina untuk jangka panjang," ujarnya di sela-sela kunjungan ke Jerman, Rabu (7/9/2022).
AS sendiri telah tercatat beberapa kali memberikan bantuan militer dan nonmiliter pada Ukraina. Agustus lalu, Presiden Joe Biden mengumumkan bantuan senilai US$ 1 miliar atau setara Rp 14,8 triliun yang terdiri dari Sistem Roket Artileri Mobilitas Tinggi atau HIMARS, Rudal Permukaan-ke-Udara atau NASAMS, serta ribuan butir peluru lainnya.
Sementara itu, laporan ini sendiri disampaikan Austin tatkala mitranya, Menteri Luar Negeri AS Anthony Blinken, mengadakan kunjungan yang tak diumumkan ke Ukraina. Di negara itu, Blinken bertemu dengan berbagai pejabat yang tidak disebutkan namanya demi alasan keamanan.
Blinken juga mengunjungi rumah sakit anak-anak pada Kamis pagi. Ia bertemu dengan anak-anak dan keluarga yang terkena dampak perang.
Seorang pejabat Departemen Luar Negeri mengatakan sebelumnya bahwa Blinken akan mengumumkan Kamis tambahan US$ 2 miliar dalam pembiayaan militer untuk Ukraina dan 18 tetangganya. Hal ini dilakukan saat tetangga Ukraina yang masuk dalam aliansi militer NATO juga ikut terancam dengan aksi Rusia.
"Bantuan ini termasuk banyak sekutu NATO kami serta mitra keamanan regional lainnya yang paling berpotensi berisiko untuk agresi Rusia di masa depan," kata pejabat itu.
(dem) Next Article Dikasih Tank Minta Rudal, Ukraina Mau 'Ngebom' Gudang Rusia