²©²ÊÍøÕ¾

Internasional

Panas! Jenderal Ukraina Warning Perang Dunia III Rusia

Tommy Patrio Sorongan, ²©²ÊÍøÕ¾
08 September 2022 19:57
Commander-in-Chief of the Armed Forces of Ukraine Valeriy Zaluzhnyi looks on before a meeting with U.S. Defense Secretary Lloyd Austin and other officials in Kyiv, Ukraine, Tuesday, Oct. 19, 2021. (Gleb Garanich/Pool Photo via AP)
Foto: Panglima Angkatan Bersenjata Ukraina Valeriy Zaluzhnyi (Gleb Garanich/Pool Photo via AP)

Jakarta, ²©²ÊÍøÕ¾ - Jenderal Militer Ukraina Jenderal Valeriy Zaluzhnyi memberikan peringatan terkait kekuatan nuklir Rusia. Ia menyebut saat ini telah muncul resiko konflik nuklir antara negara itu dengan beberapa kekuatan lainnya.

Dalam sebuah artikel tulisannya yang dimuat kantor berita negara Ukrinform, Zaluzhnyi mengatakan Rusia memiliki potensi untuk menggunakan senjata mematikan itu kapanpun. Bila itu terjadi, menurutnya potensi Perang Dunia Ketiga (III) akan semakin nyata.

"Juga tidak mungkin untuk sepenuhnya mengesampingkan kemungkinan keterlibatan langsung negara-negara terkemuka dunia dalam konflik nuklir 'terbatas', di mana prospek Perang Dunia Ketiga sudah terlihat secara langsung," tulisnya dalam artikel itu dilansir Reuters, Kamis (8/9/2022).

Ia juga menambahkan bahwa perang yang saat ini terjadi antara negaranya dengan Rusia kemungkinan akan berlangsung lama. Oleh karena itu, Zaluzhnyi merasa ada urgensi untuk mematahkan jangkauan serangan Moskow.

"Satu-satunya jalan menuju perubahan utama dalam situasi strategis tidak diragukan lagi adalah serangkaian beberapa serangan balik berturut-turut, atau idealnya simultan, oleh angkatan bersenjata Ukraina selama kampanye 2023," ujarnya dalam artikel yang ditulisnya bersama anggota parlemen Mykhailo Zabrodskyi itu.

Selain itu, artikel ini juga berisi pengakuan pertama Ukraina bahwa pihaknya bertanggung jawab atas serangan roket ke pangkalan udara Rusia yang berada di Krimea, yang notabenenya dicaplok Moskow dari Kyiv pada 2014 lalu.

Ini juga termasuk serangan yang berhasil meledakkan pangkalan militer Saky bulan lalu. Rusia sendiri telah menuduh Ukraina berada di balik serangan ini.

"Kita berbicara tentang serangkaian serangan roket yang berhasil terhadap pangkalan udara musuh di Krimea, pertama-tama, lapangan terbang Saky."

Lebih lanjut, Zaluzhnyi dan Zabrodskyi mengakui bahwa Ukraina berada di posisi yang sangat tidak menguntungkan di dua garis depan Timur, tepatnya di sekitar kota Bakhmut dan Izyum.

Maka itu, keduanya merasa bahwa senjata yang dipasok dari negara-negara lainnya akan menjadi tulang punggung pertahanan Ukraina di masa-masa mendatang.

"Pada tahun 2023, basis material perlawanan Ukraina harus tetap menerima bantuan militer dalam jumlah yang signifikan dari negara-negara mitra kami," tambah artikel itu.


(sef/sef) Next Article Bukan Gertak Sambal, Ancaman Nuklir Rusia di Depan Mata

Tags

Related Articles
Recommendation
Most Popular